Aturan & Persiapan Dunia Usaha, BUMN serta Pemerintah Menghadapi Tantangan New Normal

Trenddjakarta.com-Jakarta, Dalam menghadapi tantangan new normal ditengah pandemi covid -19 yang mana pada saat ini di gelar Seminar Nasional yang mendiskusikan seputar aturan dan persiapan usaha, bahwa Indonesia tengah memasuki fase new normal di tengah pandemi ini yang menjadi dan pertanyaan banyak orang, bahwa kegiatan ditengah masyarakat akan dilonggarkan, dan masyarakat bisa kembali beraktifitas seperti memakai masker dan membatasi jarak fisik, penerapan new normal dan belum sepenuhnya dimengerti banyak orang. Kita harus membuat persiapan dalam dunia usaha persiapan yang perlu dilakukan untuk menghadapi sebuah pandemi. Hal inilah yang didiskusikan pada Seminar Nasional di Hotel Oase Jakarta, Rabu 15 Juli 2020.

Data-data terakhir yang dipaparkan oleh Lilik dari BNPB Deputi bidang Pencegahan, Pencegahan, Respon, Pemulihan, Logistik. Pandangan dari BNPB senduri adalah kesiapan dalam menghadapi Pandemi Covid 19. Dengan gugus tugas tidak boleh intervensi kedaerahdaerah covid 19 adalah perilaku keseharian agar tidak menular kesesama lain. Bersamasama untuk mencegah dalam penularan dengan cara kehidupan seharihari. Contohnya 5 model pemberitaan media daerah, cetak, televisi, nasional, dan menurut Lilik zonasi ada di 4 wilayah merah tinggi, orange sedang, kuning rendah, hijau tidak ada kasus,” katanya.

UMKM dan bencana mendominasi sistem perekonomian dan media bagian yang terpenting dari masyarakat agar dapat berperan dalam kolaboras, edukasi, sosialisasi dan mitigasi sebagai informasi di BNPB,” lanjutnya lagi.

Ada 4 hal indikator yang perlu diketahui antaralaun adalah: masjid thermo gun, sosial masyarakat swasta ekonomi, gerakan pencegahan covid 19, bantu masyarakat ke masyarakat, Bansos update data, bantu ekonomi ke masyarakat, bantu pangan, bantu media,” ujar Lilik dalam paparannya.

Ditempat yang sama pula, Ahmad Heri Firdaus (peneliti ekonomi INDEF) mengatakan, bahwa kesiapan dari ekonomi ditengah masyarakat. Krisis kesehayan, gangguan aktifitas sosial ekonomi, tekanan riil. Contoh yang nyata karyawan yang PHK di perhotelan ada sekitar 430 ribu.

Yang bertahan dalam waktu tertentu dalam membantu disektor tersebut, pencegahan dslam covid 19 perlu stimulus dari masyarakat kuncinya Recovery menjadi Prioritas. Asosiasi Persatuan Pusat Pembelanjaan Indonesia belum melakukan secara penuh membuka, walaupun dalam masa new normal.

Sehingga bisnis yang menjadi peluang baru yaitu, cooling soal finansial dan masker dan pelindung wajah, ” demikian paparnya.(Td/Syam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *