Pameran Lukisan Tunggal Donni Arifianto Dikuratori oleh Anton Susanto

Trenddjakarta.com – De Braga by ARTOTEL kembali menghadirkan pameran lukisan tunggal dari seniman-seniman lokal khususnya di Kota Bandung. Dengan menggandeng seniman Donni Arfianto dan Anton Susanto sebagai kuratornya, De Braga by ARTOTEL akan menyuguhkan karya-karya seni dari Doni selama satu bulan penuh yang akan menghiasai area Lobby dan Art Space De Braga by ARTOTEL.

Decoding Algorithm, merupakan judul dari pameran tunggal Donni Arfianto kali ini. Seniman yang lahir di Bandung, 22 November 1985 ini mengenyam pendidikan Seni Rupa di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, tahun 2009. Sempat vakum dalam dunia seni rupa, Donni kembali dengan terjun ke dunia kuliner dan membuka kedai kopi sekaligus studio seninya yang bernama Abraham and Smith yang berlokasi di jalan Tamblong Dalam No. 2 Bandung.

Dalam pameran lukisan tunggalnya ini, akan ada sekitar 11 karya yang akan dipamerkan dari tanggal 29 Juni hingga 28 Juli 2022. Bicara mengenai inspirasi dan gagasan tentang karya-karya seninya, Donni mengatakan bahwa tak jarang itu muncul dari hal-hal yang dekat dengan kesehariannya, baik secara personal maupun secara umum khususnya di lingkungan pergaulan Donni sehari-hari.

“Donni mencoba mengurai kode-kode yang dimiliki oleh setiap citraan yang akan ia tampilkan pada karya. Kemudian mereka hadir dalam satu kesatuan pada sebidang karya, perpaduan setiap citra yang muncul itu kemudian membentuk sebuah kode baru dengan algoritma yang baru dan khas sehingga memungkinkan memiliki sebuah teks baru.” ujar Anton Susanto selaku kurator pameran lukisan Decoding Algorithm.

Reza Farhan selaku General Manager De Braga by ARTOTEL mengatakan “kegiatan pameran seni seperti ini merupakan salah satu bentuk dukungan nyata De Braga by ARTOTEL kepada seniman seniman lokal untuk dapat terus berkarya ditengan era new normal ini. Bukan hanya menjadi fasilitator, De Braga by ARTOTEL juga ingin mengobati kerinduan khalayak akan suasana pameran seni yang sempat hibernasi karena pandemi.”
(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *