Trendddjakarta.com – Bekraf, Jakarta Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melalui Deputi Akses Permodalan, Direktorat Akses Perbankan menyelenggarakan acara Awarding Deureuham 2019: Islamic Creative Economy Competition pada Minggu (1/9/2019) di Jakarta Convention Center, Jakarta.
Acara ini akan dibuka oleh Kepala Bekraf, Triawan Munaf dan Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo. Setelah itu dilanjutkan dengan sesi Government Talk dari Bekraf dengan tema Peran Kedeputian Bekraf Pada Ekosistem Deureuham. Sesi ini akan diisi oleh Sekretaris Utama Bekraf, Restog Krisna Kusuma; Deputi Akses Permodalan, Fadjar Hutomo; Deputi lnfrastruktur, Hari Santosa Sungkari; Deputi Pemasaran, Joshua Puji Mulia Simandjutak; Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan lntelektual dan Regulasi, Ari Juliana Gema; Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah, Endah Wahyu Sulistianti; Direktur Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif, Wawan Rismawan; DirekturAkses Perbankan Syariah, Yuke Sri Rahayu; dan GM Micro Business Division BNI Syariah, Budi Aristianto.
Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Deureuham 2019 berupa peningkatan kapasitas bisnis, penjurian nasional, dan penganugerahan bagi 30 finalis Bootcamp Nasional Deureuham 2019 dari 5 Regional penjurian Deureuham 2019.30 Finalis yang terpilih ini terdiri dari 20 Peserta Utama dan 10 Peserta Wild Card. Peserta Wild Card adalah peserta yang nilai dan potensi bisnisnya sama dengan peserta utama, tetapi dikarenakan jatah peserta utama hanya 4, sehingga dewan juri memberikan kuota tambahan sebanyak 2 peserta.
30 finalis yang berhasil lolos adalah TXTURE, Kanung Bakery Bogor. HEY Jong, Cerebrum, Studio Dapur. PALA Nusantara dari Bandung; Pukis Badran, Social Kreatif, Fox and Bunny, Lactashare, OPA Order Pake Aplikasi, Gouni goods dari Jogjakarta; SAKOMBU, Katuju Indonesia, Frame Lite, MOWIEE, KEPUL, Rendang Mizaki dari Padang; De pumpkins, Learn Qur’an, JEDA SEJENAK, Kantan Sasirangan, Borneo Wood Work, Smart Private Indonesia dari Banjarmasin; Genjiwarestore, La Unti, Film Kecapi, Skydu, DEL MANGO, DapurTani dari Makassar.
”Semoga tujuan acara ini dapat tercapai dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ekonomi serta terciptanya ekosistem ekonomi kreatif berbasis Syariah di Indonesia tumbuh dan berkembang pesat untuk memenuhi kebutuhan halal lifestyle dunia,” ujar Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf.
Seleksi Deureuham diawali dengan roadshow di enam daerah, yaitu Bandung, Padang, Aceh, Banjarmasin, Makassar, dan Yogyakarta kemudian dilanjutkan dengan bootcamp nasional yang digelar di Bandung. 30 ekrafpreneur dari subsektor jasa kreasi digital, teknologi, kuliner, serta kriya dan desain produk lolos kurasi bootcamp dan menjadi finalis Deureuham 2019.
Di akhir kegiatan bootcamp, akhirnya terpilih delapan pemenang dari 4 subsektor. Pada subsektor kriya dan desain produk dimenangkan oleh Genjiwarestore sebagai juara pertama dan PALA Nusantara sebagai juara kedua. Pada subsektor jasa kreasi digital dimenangkan oleh Social Kreatif sebagai juara pertama dan Hey Jong sebagai juara kedua. Pada subsektor kuliner dimenangkan oleh Pukis Badran sebagai juara pertama dan Katuju Indonesia sebagai juara kedua. Pada subsektor teknologi dimenangkan oleh Learn Qur’an sebagai juara pertama dan Cerebrum sebagai juara kedua.
Kriteria penjurian peserta Deureuham 2019 yaitu usaha kreatif dan inovatif yang memenuhi kebutuhan pasar, khususnya middle class moslem; usaha kreatif berbasis syariah yang memiliki spiritual benefit, memiliki manfaat, halal, dan tanpa riba; usaha kreatif yang memiliki sosial impact, yaitu mempunyai dampak positif terhadap lingkungan sekitar; serta usaha kreatif yang scalable, berpotensi tumbuh berkembang menciptakan lapangan pekerjaan di masa datang.
Deureuham juga dapat menjadi link para peserta untuk mengikuti ajang internasional. Kesempatan dalam berkompetisi di ajang internasional akan terbuka, sehingga setelah mengikuti Deureham para peserta diharapkan dapat memulai membuat media sosial, website dan sebagainya dalam versi bahasa Inggris.
Melalui Deureuham, Bekraf mendorong pelaku usaha ekraf berbasis syariah untuk mendapatkan dukungan pembiayaan dari perbankan syariah, menstimulasi pertumbuhan bisnis berbasis syariah, sekaligus mengembangkan ekrafpreneur berbasis syariah di Indonesia.(Ully)