Menjaga Kepercayaan Pelanggan dengan Email Marketing Bebas Spam

Trenddjakarta.com, Niagahoster 26 April 2022 – Strategi pemasaran digital menggunakan email marketing adalah salah satu cara yang efektif untuk diterapkan pada bisnis. Hal tersebut disebabkan karena email masih menjadi channel dengan pengguna tertinggi dan merupakan saluran komunikasi yang aktif. Bahkan jumlah pengguna email pun terus meningkat hingga diprediksi akan mencapai 4,3 miliar di tahun 2023.

Dilansir dari blog Niagahoster, penggunaan strategi email marketing dapat mencapai target konsumen dengan mudah karena setiap orang setidaknya memiliki satu akun email aktif di smartphone mereka. Selain itu, pebisnis  bisa meraih return on investment (ROI) hingga 4.400 persen dengan email marketing.

Konten email marketing juga bisa dipersonalisasi sesuai aktivitas penerima sehingga bisa lebih tepat sasaran. “Rata-rata open rate email berbagai industri adalah 17%. Sedangkan media sosial seperti Instagram, read rate hanya sekitar 2%,” ungkap Dimas Gandhi Purba Diwantara, Digital Marketing Specialist Niagahoster,

Namun, strategi email marketing memiliki satu musuh besar, yaitu email spam. Email marketing yang sampai di inbox penerima kadang dianggap sebagai spam dan tidak terbaca oleh target konsumen. Faktanya, hanya 85 persen email marketing yang masuk ke inbox penerima.

Ketika sebuah email masuk ke dalam folder spam, maka email tersebut akan dikaitkan dengan email yang mengandung konten membahayakan. Padahal email marketing biasa juga bisa terdeteksi sebagai spam, hingga 15 persen email marketing tidak sampai pada penerimanya.

“Email yang masuk ke kotak spam bisa disebabkan karena terjaring oleh filter spam dengan sendirinya, atau dilaporkan oleh penerima email karena dianggap mencurigakan. Atau bisa juga karena IP Address Server memiliki reputasi buruk,” ujar Dimas.

Agar email marketing tidak dilaporkan sebagai spam oleh penerima, perusahaan bisnis pengirim harus memastikan mereka mendapatkan izin dari penerima email dan mematuhi aturan hukum yang berlaku terkait privasi penerima.

“Jika masalahnya karena terjaring oleh filter spam, pebisnis bisa menggunakan tools pencegah spam yang bisa memastikan bahwa email yang dikirim bebas dari virus dan spam, serta terhindar dari blacklist. Sehingga, email bisa masuk ke inbox penerima,” tambahnya.

Tools pencegah spam seperti SpamExperts, dapat digunakan oleh pengguna sebagai pengirim maupun penerima. Bagi pengirim, SpamExperts akan membantu mencegah email marketing yang dikirim terdeteksi sebagai spam dan masuk ke folder spam.

“SpamExperts bisa digunakan dua arah. Bagi penerima, SpamExperts akan membantu menghindarkan inbox dari email yang dicurigai sebagai spam dan mengganggu stabilitas server,” jelas Dimas.

Fitur SpamExperts akan menilai kelayakan suatu email yang dikirim keluar dari mail server dan memastikan email sudah aman dari spam. Jika terdeteksi adanya spam, maka akan dipisahkan terlebih dahulu dan dianalisa faktor penyebabnya. Jika email sudah layak dan sesuai, SpamExperts akan meneruskannya ke penerima.

Penggunaan tools pencegah spam seperti SpamExperts akan menjaga dan meningkatkan kepercayaan pelanggan atas email marketing yang dikirimkan oleh suatu bisnis. Selain itu, Dimas menambahkan, email marketing yang bebas dari spam akan membantu menjaga skor domain dari email perusahaan yang digunakan.

Untuk menggunakan fitur SpamExperts, pebisnis harus memastikan layanan hosting yang digunakan sudah menyediakannya. Salah satu layanan hosting yang sudah terintegrasi dengan SpamExperts adalah Niagahoster dalam layanan Email Hosting. Dengan SpamExperts, strategi email marketing bisnis semakin lancar karena terbebas dari spam dan sampai di target konsumen dengan baik.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *