trenddjakarta.com, Jakarta, 28 Maret 2023 – Zayed Sustainability Prize, penghargaan global perintis UEA untuk mengakui keunggulan dalam keberlanjutan, hari ini menyelenggarakan webinar berjudul, ‘Empowering Sustainable Development in SMEs, NPOs and Schools for a Better Tomorrow’. Webinar dipimpin melalui diskusi panel yang menampilkan Saraswati Ratnanggana, Associate Manager, Kopernik, Angga Mahendra, COO Mapan dan Susilowati S. Gz, Manager Cita Sehat Foundation.
Webinar menyoroti tantangan yang dihadapi di Indonesia dan peran yang dimainkan oleh sekolah, UKM, dan LSM dalam lingkungan yang menantang pasca-pandemi saat ini dan bagaimana industri dapat bekerja sama untuk mengidentifikasi solusi guna memperbaiki kehidupan sehari-hari masyarakat di seluruh Indonesia. Untuk mengakses rekaman webinar, dapat mengklik tautan berikut ini.
Kopernik, organisasi nirlaba yang berkantor pusat di Indonesia menjadi pemenang The Zayed Sustainability Prize Edisi 2016 (sebelumnya dikenal sebagai Zayed Future Energy Prize) untuk kategori Energi. Kopernik menawarkan teknologi energi berkelanjutan kepada masyarakat terpencil dengan tujuan untuk mengurangi kemiskinan. Pada akhir tahun 2020, salah satu program Zayed Sustainability Prize, 20by20, melibatkan Kopernik untuk menyediakan puluhan ribu lampion bertenaga surya, filter air, dan kompor bersih di Pulau Laut Selatan, Kalimantan, yang menjangkau lebih dari 300.000 orang, dan mampu membantu meningkatkan taraf hidup ribuan nelayan dan keluarganya di Indonesia.
Siklus 2024 Zayed Sustainability Prize, penghargaan global perintis UEA untuk mengakui keunggulan dalam keberlanjutan, terbuka untuk pengiriman. Pengajuan akan diterima hingga 2 Mei 2023 melalui portal online penghargaan. Perusahaan kecil hingga menengah, organisasi nirlaba, dan sekolah menengah atas di Indonesia dengan solusi keberlanjutan diundang untuk mengajukan entri untuk dipertimbangkan dalam salah satu dari lima kategori Sekolah Menengah Kesehatan, Pangan, Energi, Air, dan Global.
Pendaftar untuk angkatan 2023 menembus angka tertinggi di 4,538 peserta dari 152 negara, menandakan peningkatan 13% dibanding jumlah pendaftar pada angkatan sebelumnya.
Menteri Perindustrian dan Teknologi UEA serta Direktur Jenderal Zayed Sustainability Prize Dr. Sultan Ahmed Al Jaber, memberikan komentar tentang pembukaan pendaftaran tahun 2024 “Tahun ini, Zayed Sustainability Prize merayakan 15 tahun berjalannya warisan bapak pendiri bangsa UEA, Sheikh Zayed, dalam mengakselerasi pembangunan berkelanjutan dan kegiatan kemanusiaan di seluruh belahan dunia. Sejak 2008, UEA melalui penghargaan ini telah memfasilitasi berbagai solusi seperti meningkatkan akses pada energi terjangkau dan ramah lingkungan, menyediakan air bersih, makanan bernutrisi, dan pelayanan kesehatan berkualitas bagi jutaan masyarakat rentan. Inovasi-inovasi tersebut juga secara langsung mendukung misi UEA dalam mendorong kerja sama internasional demi membangun ekonomi global yang berkelanjutan dan mensejahterakan rakyat.”
Al Jaber menambahkan, “Poin penting lainnya, Zayed Sustainability Prize juga memprioritaskan dan memberdayakan pemuda untuk menjadi pemimpin dalam pembangunan berkelanjutan. Melalui kategori Global High Schools, penghargaan ini memberikan kesempatan bagi para pemuda untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam isu keberlanjutan dan kepemimpinan, serta mendorong mereka untuk mengambil peran dalam mendukung komunitasnya melakukan aksi-aksi penyelamatan lingkungan.”
“Zayed Sustainability Prize membantu berbagai organisasi dan SMA untuk meningkatkan skala kegiatan mereka sehingga mampu memberikan dampak yang lebih besar dan menjadi katalis perubahan positif. Hingga saat ini, Zayed Sustainability Prize telah memberikan manfaat pada lebih dari 378 juta orang di seluruh dunia, termasuk di Vietnam, Nepal, Sudan, Ethiopia, Republik Maladewa, dan Tuvalu.”
Dengan total hadiah US$3 juta, sebesar US$600,000 akan diberikan kepada pemenang di masing-masing kategori. Pemenang kategori Global High Schools akan mendapat US$100,000 untuk memulai atau mengekspansi proyek mereka. Pemenang kategori tersebut dibagi dari enam wilayah yakni dari Benua Amerika, Eropa & Asia Tengah, Timur Tengah & Afrika Utara, Sub-Sahara Afrika, Asia Selatan, dan Asia Timur & Pasifik.
Terinspirasi dari dedikasi bapak pendiri UEA, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, dalam isu lingkungan dan kemanusiaan, hingga saat ini Zayed Sustainability Prize telah mengakui 106 pemenang yang mampu merealisasikan solusi dan proyek mereka sehingga memberikan perubahan positif kepada jutaan orang.
Walaupun setiap kategori penghargaan memiliki syarat yang berbeda, tetapi pada intinya setiap pendaftar harus memiliki solusi yang inovatif di mana penerapannya dapat memberikan inspirasi serta berdampak positif dalam meningkatkan keberlanjutan dan kesejahteraan.
Peserta yang ingin mendaftarkan proyek mereka di kategori Kesehatan, Pangan, Energi, dan Air, harus menunjukkan bahwa proposal mereka mampu meningkatkan akses pada barang dan jasa esensial serta memiliki dampak jangka panjang untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat sekitar. Sementara untuk peserta kategori Global High Schools, proposal harus merupakan proyek yang dipimpin oleh murid-murid SMA dari tahap perencanaan, implementasi hingga pemantauan.
Ada tiga tahap evaluasi untuk menentukan pemenang Zayed Sustainability Prize, pertama, pemeriksaan pemenuhan kriteria pendaftaran untuk menentukan peserta yang memiliki kualifikasi menjadi kandidat penerima penghargaan. Kedua, evaluasi dilakukan oleh Komite Pemilihan yang terdiri dari panel internasional independen yang ahli dalam masing-masing kategori untuk memilih finalis. Terakhir, daftar finalis dikirimkan ke Juri Penghargaan yang secara mufakat memilih pemenang dari kelima kategori.
Pemenang Zayed Sustainability Prize akan diumumkan saat malam penganugerahan yang bertepatan dengan COP28 Climate Summit.
Informasi lebih lanjut, kunjungi: www.ZayedSustainabilityPrize.com
(Red)
