trenddjakarta.com – Musik FLAH membawa kembali nuansa 90an dan early 2000.
Seperti Nirvana, Pixies, dicampur sound vocal dari The Strokes, intensitas dari Phoenix dengan distorsi dan beat drum yang energik dan tidak jarang memakai nada catchy 60’s dan 70’s.
Dengan visual karakter 3d karna sejujurnya kita malu pake muka kita sendiri hehe
Terdiri dari Wahyu Drum (Tres, Mafia) dan Kemas Vocal+Guitar (Supple), yang terlalu sering membantu project teman hingga
akhirnya menemukan project yang pas dari segi pertemanan dan musik, dan sesuatu yang lebih relevan dari sebelumnya, bernama FLAH. Baru deh ketemu Varrez Bass + Back Voc (Separo).
Belum lama ini ada penambahan 1 member namanya Unay Guitar + Back Voc (Badai sampai sore).
“Kemas tuh produser yang lebih ngikutin jaman dibanding member lain, nah Begeng pemilik studio yang mendalami dan peka
dengan audio, si Varrez peka dengan sesuatu yang catchy dan skill 3d-nya yang ga bagus bagus amat tapi catchy. Kalo Unay, jago ngomong dan ngelawak gitu, seru. Dari situ, mereka bisa membuat sesuatu yang menurut kita lebih oke, dieksekusi, dan memberikan audio yang lebih baik. Ini adalah ramuan yang pas.” ucap kita semua.
FLAH ingin ngasih tahu sesuatu yang dalam lewat sesuatu yang banal/sehari hari. Soalnya itu lebih baik. Daripada “Coba lo
baca Karl Marx, coba untuk adil”. Terinspirasi dari kata katanya The Cat Police yang “we-don’t-know-how-to-play-music-ism” Itu sangat dalam tapi banal, dan gampang untuk di pahami.
Tentang lagu leftover sendiri Bercerita tentang seseorang yang serba salah kerja atau nganggur. Kami mengartikan “modern leftover” sebagai sisa pemikiran modern yang kaget melihat pola baru dan berkembang tetapi masih dalam “primitive disorder” yang kita artikan sebagai transisi pemikiran primitif dalam ranah bertahan hidup.
Karena umur paruh baya dan sudah saatnya mulai konservatif, kita cenderung kembali ke zona aman seperti american dream
(sekolah -> bekerja -> beli rumah -> punya anak -> punya anjing). Tetapi…
Saat kita bekerja demi kelangsungan hidup, kita tidak lagi mengejar mimpi karena lelah.
Jadi lagu ini tentang pertanyaan dan pilihan: mending kerja apa nganggur?
Disaat kita ingin menjalani american dream, kita terbangun dan tersadar, kita kehabisan waktu untuk mencemaskan kehidupan seperti itu.
Menurut kami, nganggur itu gak salah.
Soalnya pas kita nganggur, kita beradaptasi dengan standar hidup yang sederhana, gak papa makan nasi-tempe doang, gak
papa beli rokok ketengan. Pas punya uang jadi lebih bisa menghargai deh. Hmmm… Salah gak sih, Flash mengakhiri nya. (Red)