trenddjakarta.com, Yogyakarta, 21 Juni 2024 — Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama dengan Roche, RS Sardjito dan RS Kanker Dharmais menyelenggarakan Workshop Adopsi dan Implementasi Peran Navigator Pasien Kanker (NAPAK) pada tanggal 21 Juni 2024. Workshop ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan hasil tatalaksana kanker serta memperbaiki pengalaman pasien selama menjalani perawatan kanker.
NAPAK merupakan sebuah inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan hasil tatalaksana kanker dan memperbaiki pengalaman pengobatan pasien. Dengan menyediakan dukungan navigasi atau pengarahan bagi pasien yang komprehensif. Saat ini, program NAPAK di Indonesia telah melahirkan 21 orang yang memperoleh gelar Postgraduate Advanced Diploma dalam bidang Navigator Pasien Kanker. Ada yang bekerja di 7 rumah sakit, beberapa di antaranya adalah RS Sardjito dan RS Kanker Dharmais.
“Pelayanan kanker di indonesia banyak mengalami tantangan seperti antrian panjang, waktu tunggu lama, serta administrasi yang kompleks. Terbukti dari berbagai studi, peran NAPAK bisa menjadi solusi tantangan tersebut. NAPAK dapat meningkatkan tatalaksana kanker dan menghadirkan layanan yang lebih berfokus pada pasien,” ujar Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH, Dekan FKKMK UGM.
Latar Belakang Workshop
Workshop ini di selenggarakan untuk mendapatkan solusi terbaik untuk mengimplementasikan peran NAPAK di rumah sakit, sehingga peran NAPAK dapat di akui dan terintegrasi dalam pelayanan kanker di rumah sakit. Di sisi lain, rumah sakit sudah merasakan pentingnya peran NAPAK saat fase implementasi tiga bulan pembelajaran oleh NAPAK dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pasien. Namun, hingga saat ini belum ada kejelasan pengakuan peran NAPAK dalam jabatan fungsional perawat, dokter dan psikolog.
“Saat ini, jabatan fungsional NAPAK belum terdefinisi dalam ekosistem Kementerian Kesehatan, sehingga NAPAK masih melakukan double job dengan pekerjaan mereka sebelumnya. Sebagai contoh, NAPAK dengan latar belakang sebagai perawat, masih harus membagi waktu untuk menjalani layanan fungsional sebagai perawat. Di perlukan kejelasan terkait struktur organisasi NAPAK agar mereka dapat menciptakan dampak yang lebih besar bagi pasien”. Kata dr. R Soeko W. Nindito D,. MARS, Direktur Utama RS Kanker Dharmais.
Di hadiri oleh perwakilan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Organisasi Profesi, Akademisi, Manajemen Rumah Sakit, serta angkatan pertama NAPAK yang sudah menyelesaikan program studinya. Workshop ini bertujuan untuk memperkuat peran NAPAK dalam sistem pelayanan kanker di rumah sakit dengan beberapa target khusus. Yaitu pengakuan jabatan fungsional bagi NAPAK, kesepakatan rumah sakit untuk mendorong implementasi peran NAPAK. Serta juga mendorong lahirnya inovasi lainnya yang dapat mempercepat pengakuan peran NAPAK.
Kerjasama Multi Sektoral
Melalui workshop ini, telah di identifikasi beberapa aspek dalam ekosistem/sistem rumah sakit yang berpotensi mendukung implementasi NAPAK:
*Panduan implementasi di Rumah Sakit
*Identifikasi latar belakang pendidikan bakal calon NAPAK
*NAPAK sebagai standar dan menjadi value untuk RS Jejaring Kanker
*Perbaikan Alur, di mulai dari Faskes Primer
*Rencana akselerasi ketersediaan SDM NAPAK di masa yang akan datang
*Dukungan untuk Identitas NAPAK di RS seperti adanya remunerasi dan atribut pengenal
*Identifikasi pemangku kepentingan yang terlibat
Tentunya, untuk mewujudkan tujuan ini, di perlukan kerja sama multi sektoral yang melibatkan berbagai pihak. Seperti rumah sakit, institusi pendidikan, pembuat kebijakan, serta organisasi non-pemerintah. Kolaborasi ini penting untuk memastikan bahwa peran NAPAK di akui secara resmi dan dapat di integrasikan ke dalam sistem pelayanan kesehatan dengan optimal.
Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, dr. Eniarti, M.Sc., Sp.KJ., M.M.R. sebagai salah satu penyelenggara kegiatan ini menambahkan. “Kami menyaksikan betapa besarnya perjuangan para pasien untuk dapat mendapatkan pengobatan. Dan kami melihat bahwa adanya peran NAPAK dapat mengurangi beban yang di hadapi pasien. Rs Sardjito sebagai Rumah Sakit dan juga Diklat yang sudah terakreditasi siap untuk turut mensukseskan program NAPAK”.





