Kemitraan 20 Tahun Daewoong & Indonesia Mencapai Tingkat Baru dengan Pembukaan Pabrik Sel Punca

Kemitraan 20 Tahun Daewoong & Indonesia Mencapai Tingkat Baru dengan Pembukaan Pabrik Sel Punca

trenddjakarta.com – Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan. “Sangat penting bahwa kita telah meletakkan fondasi utama bagi pengembangan pengobatan berbasis sel punca berkualitas tinggi.” Daewoong, grup pelayanan kesehatan terkemuka di Korea, telah mencapai tonggak penting dalam 20 tahun kemitraannya dengan Indonesia.

Daewoong Biologics Indonesia (DBI), anak perusahaan lokal Daewoong Pharmaceutical. Mengumumkan pada tanggal 12 September 2024 bahwa pabrik sel punca yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka Cikarang telah menerima sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM. Di kepalai oleh Taruna Ikrar) dan saat ini telah dapat beroperasi penuh.

Shawn Park, CEO Daewoong Pharmaceutical, yang mengunjungi Indonesia untuk peresmian pabrik sel punca DBI, menegaskan. “Dengan sertifikasi GMP ini, Daewoong telah mengambil langkah pertama dalam proyek penelitian dan pengembangan berskala besar. Dan bekerja sama dengan industri farmasi dan biofarmasi Indonesia.”

Sejak mendirikan kantor cabang di Jakarta pada tahun 2005, Daewoong Group telah menjalin hubungan yang erat dengan masyarakat Indonesia. Di bawah visi CVO Jason Yoon tentang “pertumbuhan bersama”. Daewoong secara konsisten dan intensif telah menjalankan proyek-proyek yang bertujuan untuk mengembangkan industri farmasi dan biofarmasi. Serta membina bakat di Indonesia, yang jugamemposisikan sebagai “mitra inovasi” bagi Indonesia.

Sebuah pencapaian besar yang akan berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat Indonesia di ‘era penuaan’

Dengan jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia yang melampaui 7% tahun lalu. Indonesia secara resmi memasuki “era penuaan penduduk”. Karena peningkatan populasi yang menua menyebabkan peningkatan penyakit degeneratif seperti osteoartritis pinggul, kanker dan gangguan otak. Industri farmasi mengantisipasi lonjakan permintaan yang signifikan untuk terapi sel punca.

Menanggapi kebutuhan yang terus meningkat ini. DBI berkomitmen untuk menjadi mitra layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Yang juga telah meletakkan dasar untuk memasok sel punca berkualitas tinggi ke 14 rumah sakit yang di tunjuk di Indonesia. Sel punca ini dapat di gunakan untuk mengobati penyakit yang sulit di obati dengan obat-obatan kimia.
DBI telah menerima izin dari Kementerian Kesehatan untuk fasilitas pemrosesan sel puncanya di bulan Januari tahun ini. Sembilan bulan kemudian, perusahaan memperoleh sertifikasi CPOB, yang memungkinkan untuk memasok sel punca berkualitas tinggi ke Indonesia. Seorang pejabat dari Daewoong Pharmaceuticals mengatakan. “Sebagai perusahaan Korea pertama yang memperoleh sertifikasi GMP untuk pemrosesan sel punca di pasar lokal. Kami tidak hanya akan mengejar pengobatan regeneratif berdasarkan bioteknologi. Tetapi juga penelitian dan pengembangan serta komersialisasi pengobatan untuk penyakit yang sulit di obati.”
Daewoong telah membangun pabrik sel punca seluas 100,000 meter persegi di Cikarang. Dan mentransfer seluruh keahlian terkait sel punca dari Korea, termasuk keahlian dalam uji klinis, penelitian dan produksi.
Daewoong memiliki kemampuan untuk memproduksi sel punca berkualitas tinggi. Perusahaan telah memperoleh izin untuk ketiga persyaratan utama pengembangan dan produksi biofarmasi canggih di Korea. Yaitu manufaktur biofarmasi canggih, pengelolaan sel manusia dan fasilitas pemrosesan sel. Berdasarkan hal ini, Daewoong berencana untuk memperkenalkan berbagai sel punca. Seperti sel punca yang berasal dari tali pusat dan sel punca yang berasal dari jaringan lemak. Serta memperluas jaringan untuk mencakup sel eksosom dan sel imun guna menyediakan pilihan pengobatan yang inovatif bagi pasien Indonesia.

Daewoong terus berinvestasi sambil mengembangkan bisnis dalam cakupan yang luas. Yang meliputi botulinum toksin, peralatan medis, penelitian dan pengembangan, kontribusi sosial, ruang rekreasi untuk well-being

Hubungan Daewoong dengan industri farmasi dan masyarakat Indonesia sudah terjalin sejak 2005, 20 tahun lalu. Saat itu, Daewoong mendirikan cabang di Jakarta dan menjanjikan ‘berbagi pertumbuhan bersama dengan Indonesia.’
Daewoong mengawali upayanya untuk mengembangkan industri farmasi dan biofarmasi Indonesia pada tahun 2012 dengan mendirikan perusahaan joint-venture, Daewoong Infion. Dengan membangun pabrik biofarmasi pertama di Indonesia dan meluncurkan “Epodion,” produk biosimilar pertama di Indonesia pada tahun 2017. Daewoong telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan industri biofarmasi lokal. Epodion, pengobatan anemia untuk pasien dialisis dan kanker. Kesemuanya telah di terima dengan baik karena harganya yang terjangkau dan kualitasnya yang tinggi. Hasilnya, Daewoong menerima penghargaan dari Kementerian Kesehatan Indonesia. Dan di nobatkan sebagai Perusahaan Biofarmasi Terbaik oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Korea pada tahun 2017.
CEO Daewoong Group, Shawn Park, menekankan bahwa pembukaan pabrik sel punca merupakan “tonggak penting” sejak berdirinya Daewoong Infion. Daewoong telah berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.
Sebagai buktinya, Daewoong telah melakukan berbagai investasi di Indonesia selama kurang lebih 20 tahun. Termasuk bisnis botulinum toksin, pengembangan obat-obatan inovatif, penelitian di bidang biofarmasi, kosmetik, peralatan medis. Kolaborasi terbuka dengan sejumlah universitas, dukungan beasiswa dan kontribusi sosial. Juga ruang rekreasi untuk well-being dan smart farms.  Serta tak ketinggalan pembangunan hotel khusus untuk konferensi dan pameran. Dengan berbagai rencana dan kegiatan bisnis yang komprehensif, investasi berkelanjutan di harapkan dapat terwujud. Komitmen tulus Daewoong untuk melayani kesehatan bagi masyarakat Indonesia di harapkan dapat memberikan kontribusi. Tidak hanya bagi pembangunan industri tetapi juga penciptaan lapangan pekerjaan di Indonesia.

Dengan tulus berkomitmen pada riset dan pengembangan. Serta pengembangan bakat di industri farmasi dan bio, 120 orang berbakat ‘bekerja’ di Daewoong

Daewoong berkomitmen untuk memajukan riset dan pengembangan demi pertumbuhan industri farmasi dan biofarmasi Indonesia. Perusahaan ini memperkenalkan obat-obatan baru yang di kembangkan sendiri. Seperti Fexuprazan untuk GERD dan Enavogliflozin untuk diabetes, ke pasar Indonesia. Dengan menerapkan teknologi formulasi yang berbeda termasuk obat-obatan dengan pelepasan tertunda, obat-obatan kombinasi dan miniaturisasi. Daewoong berencana untuk mengembangkan obat-obatan baru di berbagai bidang terapi seperti kardiovaskular, endokrin, gastroenterologi dan penyakit menular. Selain itu, Daewoong sedang melakukan uji klinis dengan subjek Indonesia untuk memverifikasi keamanan dan kemanjuran obat-obatannya. Dan telah mengembangkan 50 produk farmasi dengan kemanjuran dan kualitas yang terbukti untuk berkontribusi pada kesehatan masyarakat Indonesia.

Untuk mendukung upaya ini, Daewoong bekerja sama dengan para talenta lokal. Menciptakan siklus yang baik di mana hasil penelitian dapat menghasilkan produksi obat lokal. Pada tahun 2018, Daewoong mendirikan pusat penelitian biologi di Universitas Indonesia dan membuka pusat penelitian bioanalisis pada tahun 2022. Guna mempromosikan penelitian biologi dan mengembangkan talenta lokal. Selain itu, Daewoong akan membuka pusat penelitian formulasi bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung tahun ini. Dengan lebih dari 20 tahun, Daewoong adalah satu-satunya perusahaan global yang berani berinvestasi dalam fasilitas penelitian di Indonesia.

Pusat penelitian formulasi, yang pertama di Indonesia, akan mengembangkan bakat yang memiliki spesialisasi dalam teknologi formulasi. Juga yang akan berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia Indonesia. Terlebih, 120 talenta berbakat dari Indonesia yang sedang bekerja di Daewoong Korea. Dan mereka dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap tujuan Daewoong Pharmaceutical menjadi perusahaan farmasi global yang besar.

Kepala BPOM menghadiri acara pada tanggal 12 September 2024

Daewoong menggelar acara pada tanggal 12 September 2024 untuk memperingati sertifikasi GMP pabrik sel puncanya, juga memperingati 20 tahun bekerja sama. Acara tersebut di hadiri oleh lebih dari 150 orang. Termasuk Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, Taruna Ikrar; Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono. Serta Direktur Jenderal Biro Keamanan Farmasi Korea Selatan, Kim Sang-bong; Minister Counsellor. Park Soo-Deok, dari Kedutaan Besar Republik Korea di Indonesia dan CEO Daewoong Pharmaceutical, Shawn Park.
“Hari ini, kami telah meletakkan dasar untuk peran sentral dalam pengembangan dan produksi ekosistem terapi berbasis sel punca,” kata Kepala BPOM, Taruna Ikrar. “Kami berterima kasih kepada Daewoong atas komitmennya yang berdedikasi untuk tumbuh bersama negara kita selama 20 tahun”.
CEO Daewoong Pharmaceutical Shawn Park mengatakan. “Sebagai mitra inovasi, dan lebih 20 tahúr, Daewoong bertujuan untuk tumbuh bersama industri farmasi dan biofarmasi Indonesia. Kami akan mentransfer teknologi sel punca mutakhir kami ke Indonesia. Dan melakukan segala upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.”

(***)