
trenddjakarta.com – Arti Bangsa yang besar salah satunya adalah menghargai arti penting sejarah. Sejarah mampu memberikan pelajaran berharga, inspirasi, dan pedoman bagi generasi penerus untuk membangun masa depan yang lebih baik. Sarana penyampaian pendidikan bagi generasi penerus adalah melalui FILM. Yang akan memberikan efek visualisasi, sehingga tidak hanya menyampaikan rangkaian peristiwa sejarahnya saja, tetapi juga kondisi sosio-ekonomi pada zaman tersebut.
Terdorong semangat untuk ikut mencerdaskan bangsa, guna membangun masa depan yang lebih baik. Maka beberapa pengusaha bergabung untuk memproduksi film sejarah berjudul “Margono 46”. Ini akan mengisahkan biografi Bapak Margono Djojohadikoesoemo. Seorang pahlawan kemerdekaan Republik Indonesia yang sekaligus pendiri BNI (Bank Negara Indonesia) di tahun 1946. Beliau juga Ketua Dewan Pertimbangan Agung yang pertama di negeri kita. Di pilihnya tokoh Margono, karena tantangan utama negara Indonesia saat ini adalah pengembangan ekonomi dan keuangan.
Saat ini, produksi film masih dalam proses seleksi para pemain dan kru film. Untuk tahap paling awal, yaitu penulisan skenario, telah di pilih Aris W Notonogoro. Penunjukkan Aris, selain di dasari oleh yang bersangkutan telah melakukan riset mendalam, juga karena beliau merupakan orang Banyumas. Yaitu daerah yang sama dengan asal Bapak Margono. Dengan begitu, di harapkan Aris bisa membuat skrip skenario yang benar-benar bisa mendeskripsikan sosok Margono secara lengkap dan akurat.
Mengingat film biografi memerlukan ijin dari pihak keluarga, maka para produser film “Margono 46” akan melakukan silaturahmi dengan kerabat beliau. Yaitu Bapak Prabowo Subianto, yang masih cucu dari Bapak Margono. Maka para produser melihat Bapak Prabowo sebagai sosok yang paling tepat untuk pengajuan permohonan ijin. Dalam waktu dekat, di harapkan sudah terjadi pertemuan antara Presiden Indonesia dengan Para Produser film “Margono 46″.
Film “Margono 46” adalah tentang sejarah masa lalu, maka perlu desain khusus dalam pembuatan properti serta kostum yang khusus sesuai masa di tahun 1946. Pemilihan Lokasi juga perlu seksama, agar di dapat sebuah tempat yang masih punya bangunan masa lampau. Sehingga tinggal menambahkan perangkat pendukungnya, seperti mobil kuno, furnitur antik, dan kostum di era kemerdekaan. Karena merupakan sejarah masa lalu, serta harus bisa menjaga marwah cerita kepahlawanan, maka film “Margono 46” harus serius dalam melakukan desain artistik. Setelah di lakukan analisis kebutuhan tersebut, di prediksi produksi film “Margono 46” akan menelan biaya Rp. 50 miliar.
(Td/Ul)