
trenddjakarta.com, Semarang, 6 Agustus 2025 – Semarang Marketing Festival, bagian dari rangkaian Indonesia Marketing Festival 2025, hadir dengan semangat baru dalam membentuk cara pandang tenaga penjual di era modern. Di tengah industri dan bisnis yang dinamis. Acara ini menghadirkan pendekatan segar untuk membangun penjualan yang lebih relevan, adaptif, dan kolaboratif.
Salah satu sorotan utama dalam edisi Semarang tahun ini adalah pengenalan buku terbaru berjudul “Jurus Jitu Jualan”. Yang menawarkan pendekatan taktis dan strategis bagi para tenaga penjual untuk menghadapi tantangan penjualan masa kini. Buku ini menghadirkan strategi penjualan yang terinspirasi dari filosofi Ju Jitsu sebagai seni bela diri yang mengandalkan ketepatan teknik, bukan kekuatan.
Dalam konteks penjualan, pendekatan ini menegaskan bahwa penjualan bukan soal menekan, tapi memahami dan menyelaraskan solusi dengan kebutuhan pelanggan secara efektif. Marthani, Chief Operating Officer MarkPlus Institute sekaligus salah satu penulis buku, menyampaikan. Bahwa “Strategi pemasaran ibarat nutrisi 4 Sehat 5 Sempurna bagi tenaga pemasar. Tanpa fondasi pemasaran yang kuat, penjualan tidak bisa tumbuh sehat. Keduanya harus berjalan beriringan untuk menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. “
Tiga Prinsip Dasar Penjualan Modern
1. Memahami Pemasaran Secara Menyeluruh Marthani menekankan pentingnya strategi pemasaran dengan memahami 4C (Change, Competitor, Customer, dan Company) sebagai framework untuk memahami dinamika pasar dan menciptakan peran sales sebagai arsitek bisnis, bukan sekadar eksekutor.
2. Memahami Finansial Perusahaan
Tenaga penjual perlu memahami laporan keuangan perusahaan atau bisnis, seperti Balance Sheet, Cash Flow, dan Income Statement, agar mampu berkontribusi strategis terhadap profitabilitas, kesehatan finansial perusahaan, dan keberlanjutan bisnis.
3. Kolaborasi Lintas Divisi
Marthani mengungkapkan bahwa sales hebat adalah seorang kolaborator, serta jembatan antara pelanggan dan operasional. Memastikan aktivitas bisnis selaras dengan kebutuhan pasar lewat prinsip QCDS: Quality, Cost, Delivery, dan Service.
Lima Jurus Penjualan yang Efektif dan Adaptif
1. Menjual dengan Fleksibilitas
Penjualan di bangun dari hubungan yang bertahap, mulai dari kenal, menjadi dekat, hingga akhirnya akrab. Dengan pendekatan yang di sesuaikan di tiap tahap, sales dapat menciptakan koneksi yang lebih kuat dan berkelanjutan.
2. Mengubah Cara Pandang
Melalui metode SPIN Selling (Situation, Problem, Implication, Need-Payoff), sales membantu pelanggan menyadari kebutuhan mereka sebelum menawarkan solusi. Teknologi AI turut memperkuat akurasi dan simulasi dalam proses ini.
3.Penawaran Kecil Membuka Kesepakatan Besar
Strategi penjualan efektif di mulai dari penawaran kecil. Seperti uji coba atau konsultasi singkat untuk membuka percakapan, membangun kepercayaan dan membuka jalan menuju kesepakatan yang lebih besar.
4. Kuncian dan Lemparan dalam Negosiasi
Seperti Ju Jitsu, negosiasi mengandalkan kuncian pada kebutuhan, waktu dan harga. Lalu di ikuti lemparan strategi seperti flanking atau alternatif (BATNA) untuk membuka peluang, menghindari deadlock, dan mencapai win-win solution.
5. Langkah Kecil, Tepat Sasaran
Penjualan efisien adalah soal bekerja cerdas dengan memanfaatkan siklus Get, Keep, Grow, Win-Back, serta teknologi seperti CRM, AI. Dan otomasi untuk mempercepat proses, meningkatkan akurasi dan menjaga hubungan pelanggan secara berkelanjutan.
Semarang Marketing Festival menjadi ruang kolaboratif bagi profesional penjualan, menegaskan pentingnya peran sales yang adaptif di tengah dinamika bisnis. Lewat pengenalan Jurus Jitu Jualan, tenaga penjual di dorong untuk terus berkembang sebagai mitra strategis dalam mendorong pertumbuhan dan inovasi bisnis berkelanjutan.
(***)







