
trenddjakarta.com, Jakarta – Akhir pekan lalu Festival Musik September Ceria yang di gagas oleh Wieta Musik tidak hanya menjadi ajang kompetisi bernyanyi, tetapi juga menghadirkan deretan bintang tamu penuh cerita inspiratif. Di atas panggung megah JTown Jatinegara, nama-nama besar seperti RR. Winny Princess, Harry Shu, hingga Reza Dreadclocks sukses membuat penonton larut dalam euforia musik.
Bagi pencinta musik tanah air, nama RR. Winny Princess tentu bukan wajah baru. Kariernya terentang panjang, di mulai sejak kecil ketika ia menjuarai Lomba Lagu Kemerdekaan tingkat SD di Bandung. Dari sana, langkahnya terus menanjak. Meraih Juara 2 lomba bernyanyi tingkat Nasional saat SMP. Sampai dengan menjelajah panggung demi panggung dari kafe hingga festival besar.
RR. Winny Princess semakin di kenal publik lewat deretan single ciptaan musisi ternama. Dari “Kau Sungguh Tega” karya Ery U’Camp hingga “Melody Cinta” dari Iwan Ganif, suaranya mengisi ruang-ruang kenangan para penikmat musik. Ia juga pernah membawakan cover lagu legendaris Ahmad Dhani, “Cinta Kau dan Dia.”
Sebagai penyanyi Golden Memories IMTV, RR. Winny Princess kerap membawa penonton bernostalgia lewat lagu-lagu abadi. Tak heran jika darah musik benar-benar mengalir di tubuhnya. Sang ayah, Papa Willyanto, juga di kenal sebagai penyanyi dan musisi asal Jawa Tengah. Di festival kali ini, RR. Winny Princess menorehkan momen spesial lewat duet bersama Boy Tirayoh, yang menghadirkan nuansa magis bagi para penonton.
Nama Harry Shu kembali mencuri perhatian. Lahir di Medan, 10 April 1978, ia di kenal sebagai seniman multitalenta: penyanyi, penari, MC, hingga ilustrator. Deretan prestasinya panjang, mulai dari Juara 1 Dance Solo JCC Senayan (2007), Juara Impersonator Michael Jackson tingkat Nasional (2011). Hingga menjadi finalis Indonesian Idol 2001 dan 3 Besar AFI Indosiar 2002.
Harry Shu juga pernah menjadi host acara anak-anak ANTV Star Kid bersama Asti Ananta. Serta sempat bernaung di label Naga Suara bersama Band Romans (2010). Dengan aksi panggung enerjik yang di sebut-sebut mirip Michael Jackson. Ia kini meniti jalur solo dengan empat single yang sudah di rilis.
Di panggung September Ceria, energi Harry Shu terasa menular. Penonton bersorak ketika ia menari dan bernyanyi dengan gaya khasnya. Menghidupkan kembali aura King of Pop dengan sentuhan lokal yang unik.
Tak lengkap rasanya membicarakan September Ceria tanpa menyebut Reza Dreadclocks. Di juluki “Macan Festival”, penampilannya selalu penuh energi. Dengan gaya nyentrik dan suara menggelegar, ia membawakan lagu “Superstar” ciptaan Wieta Musik yang langsung di sambut teriakan penonton.
Aura liar namun terkontrol membuat Reza Dreadclocks tampil berbeda, seakan menjadi simbol kebebasan di panggung. Ia menutup penampilannya dengan gebrakan yang membuat banyak orang masih bersenandung bahkan setelah festival usai.
Festival Musik September Ceria bukan sekadar ruang unjuk gigi bagi talenta baru. Lebih dari itu, ia menjadi panggung inspirasi tempat di mana musisi berpengalaman berbagi perjalanan panjang, jatuh bangun. Sampai dengan kemenangan mereka dalam musik.
Dengan deretan bintang tamu seperti RR. Winny Princess, Harry Shu, dan Reza Dreadclocks. Dengan Wieta Musik kembali membuktikan bahwa musik adalah bahasa universal yang mampu menyatukan generasi. Membangkitkan nostalgia dan menyalakan semangat baru di hati penontonnya.
(Td/Hm)