
trenddjakarta.com, Jakarta, 25 September 2025 – Tech in Asia, baru saja merilis laporan bertajuk “Vital Signs: The 2025 Tech in Asia Conference Report”. Laporan ini di dasarkan pada survey terhadap lebih dari 100 pendiri. Dan juga karyawan perusahaan teknologi (startup) yang berada di Asia Tenggara. Terutama yaitu dari Indonesia, Malaysia, Filipina dan Singapura. Hasilnya, laporan ini menunjukkan “sinyal” penting bahwa, di tengah ketidakpastian ekonomi global, sektor teknologi di ASEAN masih menjanjikan dan menunjukkan optimisme.
“Meski proyeksi ekonomi Asia Tenggara pada 2025 melemah, turun dari 4,7% menjadi 4,2%, ekosistem teknologi di kawasan ini justru terus bertumbuh. Nilai ekonomi digital Asia Tenggara mencapai US$263 miliar pada 2024, meningkat 15% di bandingkan tahun sebelumnya”. Ujar Maria Li, Chief Operating Officer Tech in Asia.
Sinyal kebangkitan lain di tunjukkan laporan ini yakni, sebanyak 59,2% pendiri perusahaan teknologi kini kian mengoptimalkan pertumbuhan (berkelanjutan) maupun profitabilitas. Dengan 27,7% startup sudah meraih profit, sementara 23,4% lainnya memperkirakan akan mencapainya dalam setahun.
Pertumbuhan startup di Asia Tenggara masih di bayangi isu tata kelola perusahaan, pendanaan, hingga adaptasi penggunaan artificial intelligence (AI). Standar tata kelola perusahaan menjadi area yang perlu banyak perbaikan agar ekosistem startup di Asia Tenggara bisa lebih sehat dan berkelanjutan. Sementara meski iklim pendanaan startup tengah lesu, hampir 40% founder di Asia Tenggara tetap berencana mencari dana pada 2025. Dengan semakin banyak yang mempertimbangkan pendanaan alternatif seperti corporate investment, hibah, dan angel investor.
Saat ini penggunaan AI di dunia kerja sudah mencapai 95%, tapi ada perbedaan pandangan antara founder dan karyawan soal dampaknya. Meski demikian sebanyak 68,9% karyawan merasa pekerjaan mereka tidak terancam oleh AI. Cukup kontras dengan founder (31,9%) yang memperkirakan AI bisa menggantikan 11–30% tenaga kerja.
“Kedepannya kami melihat (startup berbasis) AI akan semakin berkembang, mengingat adopsinya yang kian meningkat di sejumlah perusahaan,” tambah Maria.
Sejalan dengan dinamika di sektor teknologi. Tech in Asia, kembali menggelar konferensi edisi ke-14 mereka di Jakarta. Ibukota dari negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Bekerja sama dengan The Business Times, media bisnis ternama dari Singapura. Konferensi ini akan berlangsung di Ritz-Carlton Pacific Place, pada 22–23 Oktober 2025.
Indonesia saat ini merupakan negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Yaitu dengan nilai pasar yang di proyeksikan mencapai US$77 miliar pada 2025. Potensi besar ini menjadikan Jakarta lokasi strategis untuk mempertemukan para pendiri startup, investor, dan inovator. Bagi yang ingin mendorong pertumbuhan ekosistem teknologi di kawasan.
Tahun ini tema yang di usung yakni “Defy Expectations”, sebuah pengingat bahwa di masa sulit sekalipun, para inovator tetap terus berkarya. Dengan menghadirkan dua jalur utama yang saling terhubung, Business dan Product. Acara ini di rancang untuk mempertemukan pendiri startups, inovator, hingga investor. Sementara pembicara dan sesi yang patut di tunggu di antaranya adalah Aaron Tan-CEO Carro, Rob Schimek-Group CEO Bolttech, Achmad Zaky-Founder Init-6 & Bukalapak. Willson Cuaca-Co-Founder & Managing Partner East Ventures, Jerry Ye-Founder & CEO Whale, dan masih banyak lagi.
Tak hanya itu, Tech in Asia Conference 2025 juga akan kembali menghadirkan acara Networking, Startup Factory. Yakni pusat pameran unggulan yang di rancang khusus untuk startup tahap awal. Yaitu Startup Arena yang menghadirkan kompetisi pitch langsung dari lima startup terpilih.
“Berbeda dari sebelumnya, konferensi tahun ini menghadirkan sesi diskusi terbuka dengan para peserta yang di kemas dalam beberapa sesi di Unfiltered Stage. Juga menampilkan penghargaan CTO of The Year yang di dukung oleh AWS. Yaitu program yang di tujukan bagi para CTO dari startup di Asia Tenggara yang sukses memimpin tim produk dan engineering. Serta Connection Hub di dukung oleh HUB.ID Komdigi yang menghadirkan sesi 1-on-1. Untuk menghubungkan para startup dengan para investor, inovator, serta mentor bisnis & teknologi,” tutup Maria.
Untuk agenda lengkap Tech in Asia Conference 2025, silakan kunjungi:
https://conference.techinasia.com/agenda/
Untuk mengakses laporan Tech In Asia Conference 2025, silakan kunjungi:
https://conference.techinasia.com/report
(***)







