TrenddJakarta.com, Jakarta – CaLegislatif Dari Partai Gerindra DAPIL III no : 7, Jakarta Barat , Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Kerap di sapa Bunda Mardiah ini, menyoroti perihal program-program pemerintah untuk masyarakat, yang dinilai banyak yang tak jelas dan tidak mensejahterakan masyarakat, khususnya perempuan dan generasi muda.
Beliau menerangkan sangat miris dana yg begitu besar di APBN hasilnya jauh dari harapan dan kenyataanya. Dari tim survey dan kunjuganya ke masyarakat, beliau melihat anak-anak muda lulusan SMA banyak yg tidak bisa melanjutkan kuliah dan akhirnya mereka menganggur karena tidak punya skill dan modal, yang akhirnya memilih bekerja serabutan, seperti supir atau ojek online dan buruh lepas, ini memprihatinkan sekali padahal banyak diantara mereka yg cerdas dan ingin lanjut mengambil jurusan.
“Hanya karna terbentur masalah ekonomi langkah mereka terhenti dan cita cita tidak terwujudkan sungguh miris membuat saya ingin menangis, terjadi di depan mata kita , kemana dana yang segede itu!”, ungkapnya penuh rasa.
Beliau menerangkan data-data terkait pendidikan, bahwasanya ada sekitar 700.000 ribu anak dibawah umur tepat pada daerah regionalnya, yang enggan sekolah dikarnakan adanya masalah administrasi atau tingginya biaya pendidikan dan transport yang menghambat proses pembelajaran.
“Maka dari itulah saya benar-benar serius untuk mendukung pendidikan anak-anak muda kita khususnya di Jakarta” ucapnya. Ia juga menyoroti anak-anak jalanan yg tidak dirangkul pemerintah daerah, bagaimana mereka bisa sekolah yg layak”, tambahnya. Beliau ingin dipercaya sebagai pengawal dana APBN yg sudah di setujui untuk hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan dana Pemasyarakatan.
Sesuatu yang patut diacungkan jempol, Mardiah yang berangkat dari Background Pemasaran Property dan Owner Restauran, bertekat keras untuk niatnya untuk membenahi masalah-masalah ini.
“Jujur saja semua tak lepas dari dorongan keras, sahabat-sahabat saya dari AKSIRA, (Aksi Kesetia Kawanan Indonesia Raya),dan akhirnya saya turun dan menyelami politik”. Aksira itu sendiri adalah Ormas dari non partai tambahnya.
Dalam upaya Konsolidasi saat ini, mengambil langkah-langkah strategi dan mengumpul data data yang akan menjadi agenda besar dengan tim worknya. “Tim saya akan mengumpulkan Tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh Agama yang dinilai bisa ikut serta membenahi permasalahan dikampung kampung daerahnya, Jakarta dan Kepulauan Seribu” jelasnya.
Mardiah menerangkan bahwa meskipun agenda terpentingnya adalah pendidikan, ia juga menyoroti ekonomi masyarakat jakarta. Banyaknya masyarakat jakarta yang lemah dalam ekonomi, belum ada program yang merata.
“Tak cuma pendidikan yang saya soroti, saya sudah siapkan agenda – agenda penting untuk masyarakat menengah kebawah yang hidupnya dibawah standar”,ungkapnya kepada awak media. Ia juga menggambarkan, jika kita cuma terus menerus memberi memberi bantuan sosial maka masyarakat akan terus bergantung pada Baksos itu. “Niat saya adalah memberi Kail bukan meberi ikan supaya kita sama sama menjadi pejuang dalam ekonomi masyarakat” ucapnya. Jadi saya akan memberdayakan masyarakat untuk menjadi pengusaha dengan modal minim tapi berkelanjutan.
Mardiah berjanji, jika ia lolos duduk di Parlemen beliau yakin, 100 persen yakin akan mengangkat harkat generasi muda yang beriman, kreatif, dan inovatif. Ingin nya membangun rumah – rumah aspirasi di dapilnya, melibatkan relawan dan pendidik yg ahli di bidang IT, UMKM dan motivator, untuk memberikan pelatihan UMKM untuk ibu-ibu rumah tangga, memotivasi mereka bisa menghasilkan ekonomi yang baik untuk keluarganya. “Dengan adanya rumah aspirasi, saya ingin disitulah tempat kita bernaung dan bersatu”, harapnya.
Dalam kampanye nanti, dirinya akan berkunjung ke Kepulauan Seribu dan menuju area kumuh Jakarta Utara yang kerap jarang disentuh PEMKOT, guna untuk mendengarkan aspirasi disana.
“Saya tidak punya target yang besar namun yang terpenting adalah mereka dapat merasakan manfaatnya. Dengan demikian diharapkan misi saya tercapai dalam membangun negri ini menjadi lebih baik”, pungkasnya. (Td/Oss)