FGD Polri : Milenial Dalam Pusaran Hoax & Masa Depan Bangsa

Trenddjakarta.com – Di awali dengan doa dan Sambutan dari  Irjen. Pol. Mohammad Iqbal, S.I.K., M.H
Kepala Divisi Humas Polri, Forum Group Diskusi (FGD) Polri yang mengambil tema ‘Milenial Dalam Pusaran Hoax dan Masa Depan Bangsa’, kembali di buka di ballroom Cosmo Amarossa hotel Jakarta Selatan (16/09/2019).

Dengan menghadirkan Narasumber
Ali Mochtar Ngabalin  (Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden), Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc (Direktur Jenderal Aplikasi Informatika – Kemenkominfo),

Brigjen. Pol. Albertus Rachmad Wibowo, S.I.K., M.I.K (Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri), DR. Emrus Sihombing (Pakar Komunikasi Politik), dan Respiratori Saddam Al Jihad (Ketua Umum PB HMI).

Hendaknya masyarakat bisa membangun opini yang sehat atau positif di dalam menanggapi berita yang beredar di luar sana, berpikir sehat dan bukan karena emosi semata. Untuk itu Kadiv Humas Irjen Polisi Mohammad Iqbal  mengimbau kepada masyarakat untuk bekerjasama dengan polri. Supaya tidak terjadi lagi peristiwa Papua , yang sudah pasti ada “designer” nya di balik semua itu, ungkapnya dalam sambutannya di acara forum diskusi polri.

Semuel Pangerapan menyatakan bahwa  tidak ada celah untuk bersembunyi bagi para pelaku yang di sebut sebagai kejahatan syber.”Di ruang digital, kita tidak bisa bersembunyi. Mau pakai nama palsu, foto orang lain, bisa kami temukan (identitasnya). Tidak bisa sembunyi di ruang digital,” ungkapnya lagi. Lebih lanjut beliau menegaskan Hendaknya warganet bijak dalam bermedsos dan tidak melanggar undang undang yang berlaku. Dengan kata lain warganet harus punya kecerdasan di dalam melakukan semua itu. Bicara masalah kecerdasan, “Tidak ada orang pintar tanpa membaca” demikian ungkap Ali Ngabalin menanggapi masalah hoax yang terjadi belakangan ini. Beliau juga mengungkapkan bahwa Ancaman di negeri kita ini akibat ketidak terbukaan satu sama lainnya. Bicara apa adanya , dan tidak menutupi masalah yang sedang terjadi supaya dapat terhindar dari semua berita hoax itu.

DR Emrus Sihombing yang  juga sebagai pakar komunikasi politik menyampaikan bahwa kita tidak saja di perhadapkan dengan berita hoax, tetapi juga marak kejahatan yang mengatasnamakan simbol atau lambang. Untuk itu kita harus sangat berhati-hati di dalam menyingkap semua ini, dan kalau sudah jelas siapa di hadapan kita baru kita lawan mereka, ungkap Saddam Al Jihad.

“Menurut survei yang di lakukan Polri bahwa ada lebih dari 5000 akun kebohongan , akun ini muncul terutama di saat saat menjelang pemilihan presiden” ungkap Brigjen. Pol. Albertus Rachmad Wibowo, S.I.K., M.I.K (Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri).

Sebuah bangsa yang besar terbentuk dan tergantung  dari generasi yang ada di dalamnya. Untuk itu generasi milenial di harapkan peduli akan pentingnya menjaga bangsa ini dengan cara melawan dan memberantas berita berita hoax  yang berkembang di luar sana. Sebagai generasi milenial diharapkan peduli akan masa depan bangsa kita. Jika negara aman dan damai maka keberlanjutan pembangunan negara Indonesia dapat terwujud. (Red)