Trenddjakarta.com – Malaysia, Gelaran Internasional Hospitality & Tourism Conference yang diselenggarakan oleh Universiti Teknologi Mara – Malaysia telah sukses digelar. Acara yang dibuka pada tanggal 8 Desember 2022 di Sabah International Convention Centre (SICC) dihadiri oleh perwakilan negara – negara ASEAN (Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura) termasuk Hongkong dan Afrika Selatan.
Konferensi yang mengambil tema “Revitalising ASEAN Tourism : Building Sustainable Resilience” dibuka oleh Senior Director Tourism Malaysia Iskandar Mirza Mohd. Yusof sekaligus bertindak sebagai Keynote Speaker.
Hari kedua, konferensi dilanjutkan dengan pemaparan hasil–hasil studi dari seluruh negara yang terbagi ke dalam studi Tourism Management, Hospitality Management dan Food & Gastronomy. Nana Halim mewakili BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mempresentasikan hasil studinya tentang “Effectiveness of E-training on the Attitude and Skill Competencies of Vocational High School Teachers During Pandemic Covid-19 in Indonesia”. Dalam paparannya dihadapan peserta dari berbagai negara yang tergabung dalam Studi Hospitality Management, Nana Halim yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian Tata Usaha menekankan pentingnya inovasi dan adaptasi organisasi di tengah pandemi Covid-19. Pada 2021 di saat pandemi masih berlangsung, BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata tetap menjalankan tugas dan fungsinya menyelenggarakan peningkatan kompetensi pendidik dalam bentuk pembelajaran online (E-Training) yang diikuti oleh 614 guru vokasi Bidang Bisnis dan Pariwisata (Tata Boga, Perhotelan, UPW, Tata Kecantikan, Tata Busana, Peksos, Bisnis Daring Pemasaran, Akuntansi, OTKP).
Keberhasilan E-training tersebut ditunjang oleh Sistem Informasi Penyelenggaran Diklat-SIMPEDIK dan penggunaan Learning Management System (LMS). Dalam konklusinya, Nana Halim menyebutkan bahwa metode E-training yang dilaksanakan selama satu bulan efektif meningkatkan hard skill dan soft skill peserta diklat meskipun tingkat signifikansinya bervariasi. Efektifitas E-training tetap harus dibarengi dengan pertemuan tatap muka (blended learning) yang dilanjutkan dengan proses magang di industri dan melakukan uji kompetensi industri untuk optimalisasi kompetensi lulusan diklat. Pada akhir diklat peserta mendapatkan sertifikat kelulusan dan sertifikat uji kompetensi industri – tutur Nana Halim menjawab pertanyaan sesi diskusi yang ditanyakan salah satu peserta dari Malaysia. Di sisi lain, citra lembaga dan tingkat kepuasan partisipan/guru-guru sebagai konsumen terhadap penyelenggaraan dan fasilitator juga dinilai sangat baik dan memuaskan.
Konferensi ditutup dengan prosesi makan malam yang diikuti seluruh peserta konferensi dan dilanjutkan keesokan harinya dengan kunjungan ke berbagai destinasi wisata di seputar Kinabalu – Sabah.(Red)