Belajar Daring Adalah Masa Depan, Cakap Teacher Academy Kembali Berdayakan 400 Pengajar

Trenddjakarta.com – Jakarta, 15 Desember 2022. Setelah sukses tahun lalu, edtech Cakap kembali membekali 400 lebih ahli, terutama guru bahasa Inggris, melalui program Cakap Teacher Academy (CTA)
sepanjang tahun 2022.

Jika tahun lalu terdapat dua angkatan (batch 1-2), maka tahun ini CTA diselenggarakan untuk 3 angkatan (batch 3-5) dengan total peserta mencapai 483. Mereka terdiri dari guru (mayoritas Bahasa Inggris), penerjemah/translator, pekerja bidang finansial (akuntan, auditor) hingga lulusan baru perguruan tinggi.

Hoesni Fuad, Teacher Management Manager Cakap, mengungkapkan bahwa antusiasme
peserta setiap batch makin tinggi, hal ini tidak terlepas dari semakin banyaknya guru yang tahu tentang CTA, baik dari materi pembekalan maupun manfaatnya. “Tahun ini CTA lebih mengedepankan sisi penguatan output bagi setiap partisipan, dengan mengusung konsep workshop. Sehingga diharapkan para ahli atau guru lulusan program ini bisa lebih cakap dan fleksibel dalam mengajar, baik untuk kelas daring maupun luring,” tutur Hoesni.

Sama seperti tahun sebelumnya, materi ajar yang disampaikan secara daring terdiri dari teori belajar yang meliputi identifikasi teori belajar dan pembelajaran bahasa; manajemen kelas: mengenali manajemen dan perencanaan kelas bahasa; pengajaran Bahasa Inggris: menjelaskan tindakan-tindakan umum dalam kelas bahasa serta pengajaran mengenai standarisasi pengajaran berdasarkan CEFR (Common European Framework of Reference for Languages). Terdapat juga materi mengenai literasi digital, yang bertujuan agar para ahli di bidang pengajaran bahasa dapat lebih cakap mengajar secara daring.

Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi pernah
menyatakan bahwa Pandemi Covid-19 telah mengubah sistem pendidikan secara drastis, dari belajar secara tatap muka menjadi jarak jauh atau daring. Indonesia sebagai negara kepulauan dan jumlah penduduk mencapai 270 juta jiwa, mutlak memerlukan perbaikan sistem baik dari infrastruktur maupun tenaga pengajarnya, hal ini pun sejalan dengan konsep merdeka belajar yang ia perkenalkan.

“Kebijakan Merdeka Belajar memberi kemerdekaan setiap unit pendidikan
berinovasi. Konsep ini harus menyesuaikan kondisi di mana proses belajar mengajar berjalan, baik sisi budaya, kearifan lokal, sosio-ekonomi maupun infrastruktur,” tutur Nadiem.

Yusuf Ari Saktianto, salah satu alumni CTA mengungkapkan arti penting metoda pengajaran secara daring, terlebih di era teknologi dan era kenormalan baru pasca-pandemi saat ini. Menurut Yusuf, CTA telah memperkaya dan memperkuat tekniknya dalam mengajar, khususnya cara meningkatkan kemampuan bahasa Inggris siswa secara lebih signifikan. “Di era digital ini, kebutuhan edukasi semakin luas. Banyak orang-orang dari berbagai pulau di Indonesia yang ingin belajar dengan mudah dan nyaman. Melalui online teaching and learning, kita semua dapat bersatu dan mendobrak batasan ruang dan waktu untuk satu tujuan yang sama, yaitu belajar dan mengajar,” ujar Yusuf.

Tidak sedikit alumni program ini kemudian bergabung dengan Cakap sebagai mitra pengajar. Mayoritas disalurkan sebagai ahli untuk mengajar Bahasa Inggris, bagi dua juta lebih siswa secara kumulatif yang tergabung dalam ekosistem Cakap. Made Rahayu Maheswara, adalah salah satu alumni CTA yang kini aktif mengajar siswa Cakap. Sejak bergabung hingga saat ini, setidaknya Made sudah mengajar siswa (mayoritas anak-anak dan remaja) yang berasal dari Bogor, Depok, hingga Bangli (Bali).

Made sangat menyambut program pemberdayaan seperti CTA, yang membekali calon guru maupun yang sudah menjadi guru secara dengan materi yang mudah diakses. “Dari CTA, saya belajar apa yang belum saya dapat dari kampus. Contohnya Common European Framework of Reference for Languages (CEFR) dan cara membuat lesson plan yang simpel tapi sudah mencakup semuanya,” ujar Made yang memandang bahwa saat ini belajar daring dan luring
sama pentingnya.

Batch ke-5 pemberdayaan ini berakhir pada pekan pertama Desember ini. Program CTA
merupakan pengejawantahan tujuan Cakap, yang ingin menjadikan platform ini sebagai
penyedia berbagai kursus bersertifikat, yang disajikan secara interaktif oleh para ahli yang kompeten. Sehingga bukan hanya siswa yang menjadi sasaran peningkatan kemampuan
Cakap, tapi juga para pengajarnya. Sejak dimulai pada tahun 2021 hingga saat ini, CTA sudah diminati oleh lebih dari 1.000 pendaftar dengan berbagai latar belakang dari seluruh Indonesia. Secara keseluruhan sudah lebih dari 1.600 tenaga pengajar yang bergabung dalam ekosistem Cakap, yang memberikan berbagai kursus yang meningkatkan keterampilan penggunanya.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *