trenddjakarta.com, Jakarta, 23 April 2024 — Imajinari bekerja sama dengan Juni Records mempersembahkan film dokumenter “Harta Tahta Raisa”. Yang di sutradarai Soleh Solihun yang akan tayang pada 6 Juni 2024 di jaringan bioskop. Menyambut penayangan film tersebut, Imajinari dan Juni Records merilis official poster & trailer. Yang memperlihatkan secuplik kisah di balik momen bersejarah “Raisa: Live in Concert: Stadion Utama Gelora Bung Karno” pada tahun lalu.
Selain itu, dalam trailer berdurasi 2 menit 13 detik itu juga menarik ke belakang refleksi perjalanan karir sang diva muda dengan menghadirkan orang-orang yang menjadi sistem pendukungnya. Termasuk, sang manajer dan CEO Juni Records Adryanto Pratono (AdryBoim), orangtua Raisa dan orang-orang yang bekerja dekat dengan Raisa.
“Gue memang penyanyi tapi kami anggapnya itu sebagai merek. Misalnya gue bilang ‘Im pengen bikin ini’ nanti yang bikin jadi kenyataannya dia (AdryBoim) yang mendesain itu,” kata Raisa dalam salah satu adegan di trailer.
Sementara itu, official poster “Harta Tahta Raisa” menyajikan visual elegan dengan nuansa merah dan sosok Raisa yang mengenakan gaun berwarna merah dengan aksen bunga. Dalam poster tersebut, Raisa juga terlihat anggun, di tampilkan sebagai fokus utama dari poster.
Sebelum menyutradarai film dokumenter “Harta Tahta Raisa,” Soleh Solihun telah lebih dulu menyutradarai beberapa judul film panjang fiksi. Di antaranya, “Mau Jadi Apa?” (2017), “Reuni Z” (2018), “Star Syndrome” (2023) dan serial “Cek Toko Sebelah Babak Baru” (2019-2020). Menyutradarai kisah sang diva, Soleh pun merasa terhormat dengan bisa menyelami lebih dalam perjalanan Raisa di industri musik. Ia pun mengatakan ketika penonton menyaksikan film ini di bioskop, akan ada banyak kisah yang sebelumnya belum pernah terungkap.
“Raisa adalah penyanyi Indonesia yang hingga saat ini selalu mengalami pertumbuhan. Mulai dari kemunculan pertamanya di industri musik Indonesia. Hingga mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai perempuan penyanyi Indonesia yang pertama kali menggelar konser tunggalnya di panggung paling spektakuler di Indonesia, Gelora Bung Karno (GBK). Saya berharap film dokumenter “Harta Tahta Raisa” bisa menjadi persembahan yang juga akan menjadi catatan baru dalam industri musik kita,” kata Soleh Solihun.
Raisa menambahkan, hadirnya film dokumenter “Harta Tahta Raisa” juga menjadi pengalaman baru. Setelah mempersembahkan konser tunggal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, film dokumenter ini juga menjadi hal baru lagi yang akan memberikan pengalaman lain bagi para pendengar karyanya dan penonton Indonesia.
“Aku bersama Juni Records selalu memikirkan membuat karya-karya baru. Setelah konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno tahun lalu, tentu banyak yang menanti gebrakan apa lagi yang akan di keluarkan. Melalui film ini, semoga lebih banyak
orang juga makin mengenal aku, perjalanan bermusikku, serta orang-orang yang selama ini menjadi bagian dari perjalanan itu,” kata Raisa.
Film dokumenter “Harta Tahta Raisa” sekaligus menandai kerja sama perdana bagi Imajinari dan Juni Records, dua entitas yang bergerak di bidang yang saling bersisian di industri hiburan. Setelah sukses dengan “Ngeri-Ngeri Sedap,” “Jatuh Cinta Seperti di Film-Film,” dan “Agak Laen” yang mencatatkan sejarah dalam industri perfilman Indonesia. Dengan menghadirkan film dokumenter yang mengangkat perjalanan dari seorang diva muda Indonesia juga menjadi capaian baru lagi bagi Imajinari.
Produser film dokumenter “Harta Tahta Raisa” dan Co-Founder Imajinari Dipa Andika mengatakan. Rumah produksinya berkomitmen untuk terus memberikan penyegaran pada karya-karya film yang di produksi. Terbukti, dari tiga film yang telah di rilis mendapatkan apresiasi yang tinggi dari penonton Indonesia, baik secara komersial dan pujian kritis. Dipa berharap film dokumenter “Harta Tahta Raisa” juga bisa di terima dengan baik oleh penonton Indonesia.
“Meski secara perjalanan Imajinari adalah sebagai rumah produksi baru, tetapi komitmen kami untuk terus menyajikan karya-karya berkualitas yang segar dan baru adalah mutlak. “Harta Tahta Raisa” menjadi bukti bahwa kami tidak pernah bermain
di zona nyaman. Dan selalu mendorong keragaman karya di industri perfilman Indonesia,” kata produser film dokumenter “Harta Tahta Raisa” Dipa Andika.