
.
trenddjakarta.com – Saat memasuki masa pubertas, banyak perubahan yang terjadi pada tubuh remaja, baik secara fisik, emosional, maupun hormonal. Nah, salah satu masalah paling umum yang sering bikin stres adalah jerawat! Nggak cuma di wajah, ini juga bisa muncul di dada dan punggung, lho. Bagi sebagian remaja, bisa bikin minder dan nggak pede. Makanya, penting banget tahu penyebabnya dan cara menanganinya dengan benar.
Kenapa sih jerawat muncul saat remaja?
Saat remaja, tubuh mulai memproduksi hormon secara aktif. Salah satunya hormon yang bisa memengaruhi produksi minyak di kulit (sebum). Nah, produksi minyak yang berlebih ini bisa bikin pori-pori tersumbat dan akhirnya muncullah jerawat. Selain faktor hormon, jerawat juga bisa muncul karena stres, faktor keturunan (genetik), cuaca, gaya hidup yang nggak sehat, sampai kebersihan kulit yang kurang terjaga.
Kalau pori-pori tersumbat, bisa muncul komedo. Komedo yang belum terkena udara di sebut whiteheads, sedangkan yang teroksidasi jadi blackheads.
Tips Jitu Atasi Jerawat Buat Remaja
Supaya jerawat nggak makin parah, kamu perlu merawat kulit dengan benar. Ini dia beberapa tips yang di rekomendasikan Kementerian Kesehatan:
#Cuci muka cukup 2 kali sehari pakai sabun wajah yang lembut, bebas deterjen dan scrub kasar.
#Jangan digosok-gosok! Bersihkan wajah dengan lembut dan keringkan dengan cara ditepuk pakai handuk bersih atau tisu.
#Gunakan pelembap dan sunscreen khusus kulit berjerawat. Cari yang ada label “non-comedogenic” atau “for acne-prone skin”.
#Pilih produk anti jerawat dengan bijak. Kandungan seperti sulfur, asam salisilat, atau tea tree oil bisa bantu, tapi sebaiknya konsultasi dulu ke dokter sebelum coba-coba produk baru.
#Makan makanan bergizi seimbang. Hindari pantangan makan sembarangan karena bisa bikin malnutrisi. Setiap orang bisa punya reaksi berbeda terhadap makanan tertentu.
#Terapkan gaya hidup sehat. Tidur cukup, olahraga rutin, jauhi rokok dan alkohol, serta sibukkan diri dengan hal-hal positif.
#Konsultasi ke dokter jika jerawat makin parah. Dokter bisa kasih antibiotik atau terapi lain yang sesuai, bahkan mungkin menyarankan perawatan seperti peeling kimia jika dibutuhkan.
Ingat ya, jangan asal coba produk atau mengikuti mitos soal jerawat. Lebih baik tanya ke ahlinya supaya penanganannya jadi lebih aman dan efektif.
(Td/At)