Trenddjakarta.com – Jakarta, 6/4/2018 Salah satu subsektor yang sedang gencar didorong oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk menembus pasar dunia adaIah kuliner melalui promosi brand kopi indonesia. Karena kopi saat ini tidak hanya dikonsumsi, tapi sudah menjadi gaya hidup. Konsumsi kopi yang meningkat juga menciptakan jenis konsumen baru, mereka yang menghargai “cerita di baIIk secangkir kopi”.
Dukungan tentang pengembangan industri kopi di Indonesia juga disampaikan oleh Presiden Joko Widodo daIam arahannya pada perayaan
Hari Kopi Internasional di Istana Kepresidenan Bogor pada hari Minggu 1 Oktober 2017. Pengembangan industri kopi di Indonesia bukan hanya
berfokus pada hulu (budidaya) tapi lebih pada hilir (kemasan, barista, ecommerce) yang menciptakan nilai Iebih (value added); dan penekanan pada
peningkatan branding kafe dan produk kopi oIahan Indonesia secara globaI sehingga meningkatkan penghargaan bahwa Indonesia juga penghasil produk dan jasa kelas dunia.
Terkadang, karena banyaknya ragam dan asaI daerah penghasiI kopi di Indonesia, tidak ada satu jenis kopi pun yang bisa dianggap mewakiIi rasa kopi Indonesia secara menyeluruh. Akan Iebih baik biIa bisa terjadi penggunaan satu kata yang mudah diingat namun dapat menjadi Iambang dari kekayaan rasa, ketinggian mutu dan keunikan kopi Indonesia. Kata tersebut adalah KOPI.
Kata kopi hanya digunakan oleh Indonesia dan Malaysia. Penggunaan kata kopi di depan setiap jenis kopi yang berasaI dari Indonesia menjadi daya
pembeda dengan sekedar kata “coffee”. Kata kopi tidak menghilangkan
identitas daerah penghasil, malah menambah kredibilitas bahwa produk tersebut berasai dari Indonesia dan telah melalui proses pengolahan terbaik. Misalnya kata Kopi Gayo, Kopi java Preanger, Kopi Ijen, Kopi Blawan, Kopi Flores, Kopi Kintamani, Kopi Toraja. Tanpa perlu penjelasan, kata KOPI tadi sudah merujuk pada Indonesia.
Menindak lanjuti haI tersebut Bekraf mengambil kebijakan untuk menggelar Roadshow Promosi Brand KOPI Dalam Rangka Pengembangan Pasar Luar Negeri, untuk saat ini yaitu Amerika dan Kanada, Bekraf memberikan fasiIitasi dan pendukungan untuk membawa brand kopi ke mancanegara. “Brand merupakan fokus pendukungan mengingat nilai tambah terbesar ekonomi kreatif terdapat pada Intellectual Property (IP) yang terkandung di dalamnya,” uiar Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Puji MuIia Simandjuntak.
Lebih Ianjut Direktur Pengembangan Pasar Luar Negeri, Boni Pudjianto mengungkapkan dari program kopi ke Amerika dan Kanada ini diharapkan akan tercipta pembukaan cafe dengan brand Indonesia di Amerika dan Kanada, serta kerjasama berupa “sister cafe”, dan pemasokan kopi Indonesia ke beberapa roaster untuk dijual di pasar Amerika dan Kanada dengan tetap mencantumkan brand Indonesia agar memberikan citra positif bagi Indonesia dan produk kreatif nasional di pasar internasional.
Adapun dukungan yang diberikan Bekraf di antaranya membiayai branding dan promosi selama roadshow, kompetisi roasting kopi, business meeting, coffee talk pada event Global Specialty Coffee Expo (GSCE), performance barista di setiap kota yang diIaIui sepanjang roadshow di Amerika dan di Vancouver (Kanada), dan mendatangkan pakar roaster dari Amerika ke Indonesia untuk memberikan workshop teknik roasting biji kopi yang sesuai dengan seIera pasar di Amerika.
Roadshow promosi brand dan kopi lokal di Amerika Serikat dan Kanada ini akan diikuti oieh pemiIik brand cafe, brand kopi Iokal, dan Iembaga pembiayaan, yaitu: Gravfarm, Upnormal, First Crack, Kopi Boutique, Filosofi kopi, Traffique/KopiKu, Anomali, dan lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, dengan agenda sebagai berikut:
13 April ~ Los Angeles Simpang Asia
14 s.d 16 April San Francisco Wrecking Balls
Cumaica Coffee Hole in the Wall
Andytown roastery Flywheel
Henrys house
MoU First Crack
17 April Portland
Cup of Excellence Cafe Kopi
18 s.d 22 April Seattle loading GSCE
Cafe and roastery visit
BZB meeting and award for roasting competition
23 s.d 24 April Vancouver Nusa Cafe and other roasters
From Farm to Cup business meeting
Keberhasilan branding KOPI di dalam maupun di luar negeri akan mendorong brand KOPl dan brand kafe lokal memasuki pasar global (terdifusi). Hal ini
juga akan meningkatkan gairah ekosistem kopi lokal dari hulu ke hilir dan membangkitkan kepercayaan diri pelaku kreatif lainnya untuk melakukan
penetrasi bisnisnya ke luar negeri.(Td/ully)