Trenddjakarta .Com -Pemilihan Umum tinggal dalam hitungan bulan saja. Pesta Demokrasi ini akan diadakan pada 17 April 2019. Sebagai bentuk dukungan pada calon Presiden dan Wakil Presiden, Jokowidodo dan Maaruf Amin, kami Alumni Orange Universitas Atmajaya Jakarta menggelar Ikrar Pemenangan Jokowi-Amin.
Acara ini dihadiri oleh para alumni dari lintas angkatan dengan peserta mencapai ribuan orang. Sebagai alumni, kami memiliki satu suara yaitu mendukung penuh pasangan calon nomor 1 ini sebagai Presiden dan Calon Presiden untuk periode 2019 – 2024.
Penyampaian Ikrar Pemenangan Jokowi – Amin ini juga sebagai bentuk keperdulian kami sebagai bagian dari sejarah 98 untuk agar tetap menjaga dan menyadarkan semangat dan cita-cita reformasi yang pernah sama-sama kita perjuangkan.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) ada 196,5 juta orang yang dipastikan memiliki hak memilih dalam Pemilu 2019. Data pemilih 2019 tersebut terdiri atas pemilih laki-laki 98.657.761 orang dan perempuan 97.887.875 orang. Diperkirakan juga ada 7 juta pemilih belum terekam datanya karena merupakan pemilih baru.
Sementara itu, daerah dengan pemilih terbanyak antara lain Jawa Barat dengan 33.138.630 pemilih. Disusul Jawa Timur dengan 31.312.285 pemilih, Jawa tengah 27.555.487 pemilih, Sumatera Utara 10.763.893 pemilih, dan DKI Jakarta dengan 7.925.279 pemilih.
Berdasarkan data tersebut, maka kami akan bekerja keras melakukan blusukan ke semua kalangan untuk memenangkan pasangan Jokowi – Amin dan tidak berhenti hanya sekedar mengucapkan ikrar saja.
Kami juga akan sangat konsen untuk memberikan edukasi atau pendidikan politik yang terbaik, khususnya bagi kelompok pemilih milenial dengan cara
memberikan sajian materi kampanye yang mendidik, berkualitas dengan bahasa yang beradap.
Kepada para pemilih milenial, kami menghimbau agar menggunakan media internet dengan bijak. Berkomunikasi secara humanis, penuh kesantunan, dan saling hormat menghormati. Kami juga menghimbau kepada para milienal untuk perduli dan terjun langsung dalam Pemilu 2019. Hal konkrit yang bisa dilakukan seperti berani melaporkan kepada pihak-pihak yang berkompeten seperti Bawaslu jika terjadi kecurangan.
Sebagai kaum milenial kita harus menunjukkan kepada dunia bahwa generasi milenial Indonesia adalah angkatan muda yang mampu membawa kualitas demokrasi yang tidak sekedar prosedural, namun cerdas, santun, dan berkarakte Berdasarkan data KPU, jumlah pemilih milenial di pemilu 2019 tercatat sangat signifikan. Diperkirkan pemilih milenial, mereka yang berusia 17 hingga 35 tahun,- berjumlah 40 persen dan total jumlah pemilih yang ada. Wajar bila pemilih milenial akan menjadi kunci kemenangan, sekaligus membawa semangat pemilu menjadi pesta demokrasi yang cerdas, santun dan beradab. (Ully).