Menjadi Destinasi Wisata Paling Wajib Dikunjungi Tahun 2020, Berikut Tingkat Kecakapan Bahasa Inggris Nusa Tenggara Timur

 


TrenddJakarta.com, 15 Januari 2020 – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil mendapatkan penghargaan “Best Value to Visit in 2020” dalam kompetisi yang digelar Lonely Planet.

1. Nusa Tenggara Timur digambarkan sebagai rumah bagi pantai-pantai eksotis yang belum terjamah
dengan salah satu pemandangan menyelam terbaik di Indonesia. Destinasi seperti Kepulauan
Alor, Pulau Komodo, Pulau Rinca dan wilayah lainnya akan ramai dikunjungi wisatawan asing pada tahun 2020.
Sebagai destinasi wisata yang paling direkomendasikan di seluruh dunia, Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki banyak tugas untuk menyambut gelombang wisatawan pada tahun
2020. Salah satunya adalah kemampuan bahasa Inggris. Menurut UNWTO, kemampuan bahasa
Inggris menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah wisatawan dalam menciptakan pariwisata berkelanjutan.

2. Untuk mengetahui kesiapan pariwisata Provinsi NTT, aplikasi belajar bahasa asing secara
daring, Cakap, melakukan sebuah riset melalui program Dayamaya. Dayamaya adalah inisiatif dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo untuk memfasilitasi
startup, komunitas, kelompok masyarakat, dan UMKM digital dari seluruh Indonesia untuk membuat solusi tepat guna bagi masyarakat, khususnya yang berfokus di daerah 3T (Tertinggal,
Terdepan, Terluar). Cakap terpilih menjadi salah satu inisiator yang lolos dari 1022 pelamar dari
34 provinsi di Indonesia.
Dalam sebuah kesempatan, Danny Januar, Direktur Layanan Telekomunikasi dan
Informasi untuk Masyarakat dan Pemerintah, BAKTI Kominfo menyatakan bahwa “Dengan
hadirnya internet, semua orang memiliki kesempatan yang sama dalam memajukan kesejahteraan dirinya, serta lingkungannya. Visi BAKTI adalah memeratakan infrastruktur
telekomunikasi dan mengembangkan ekosistem bagi masyarakat di daerah 3T agar dapat mengembangkan SDM untuk Indonesia menuju digital nation. Salah satunya melalui program
Dayamaya”.
Cakap telah menyelenggarakan digital assessment di kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur menggunakan standarisasi CEFR (The Common European Framework or Reference for Languages). Kegiatan ini dilakukan secara daring melalui ruang belajar digital dalam sebuah kelas online yang diisi oleh guru bahasa Inggris
asing (ESL Teacher).
Dari 250 peserta yang terlibat, mayoritas siswa baik di kabupaten Sabu Raijua, dan Sumba Timur masih tergolong ke dalam level Beginner yang artinya siswa sudah memiliki basis
pengetahuan dalam Bahasa Inggris namun masih lemah dalam mengembangkannya ke dalam
sebuah kalimat ataupun percakapan. Siswa yang tergolong ke dalam kategori High Intermediate masih tergolong sangat rendah dimana hanya 0,5% saja.
Kepala Sekolah SMAN 1 Waingapu, Putu Gede, S.Pd mengatakan “Riset ini sangat baik, terutama bagi (anak-anak) murid dan guru-guru kami. Dari sini kami bisa mengetahui report-nya,
laporannya dan hasil risetnya seperti apa. Sehingga harapannya semua pihak yang terlibat baik
pemerintah maupun stakeholder lainnya dapat menindaklanjuti hasil tersebut, mau diapakan anak-anak dan guru-guru kami ini nantinya, terutama dalam pengembangan sumber daya
(manusia) dalam penguasaan bahasa Inggrisnya.”
Menurut Tomy Yunus, CEO Cakap, “Dengan semangat gotong royong bersama para stakeholder strategis. Cakap bersama BAKTI Kominfo melalui program Dayamaya ingin
mendorong upaya kolaborasi lintas sektor bagi kesejahteraan masyarakat melalui sektor pendidikan. Kami harap hasil riset Cakap dapat meningkatkan kesadaran pemerintah daerah dan
masyarakat tentang pentingnya meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris”, ujar Tomy
menutup penjelasannya. (RED)