Phishing & Perusahaan: 2021, Kaspersky Blokir 11 Juta Email Berbahaya di Asia Tenggara

Trenddjakarta.com, 20 Juni 2022 – Para penjahat cyber selalu muncul dengan cara baru untuk mengirimkan pesan spam dan phishing baik ke perorangan maupun perusahaan. Berbekal pengetahuan akan tren terbaru, mereka memanfaatkan perubahan besar kebiasaan digital di masa pandemi untuk meluncurkan serangan rekayasa sosial, misalnya melalui email phishing.

Data Kaspersky menunjukkan bahwa dengan memasukkan topik hangat dan frasa yang sesuai dengan kegiatan online – misalnya belanja dan streaming saluran hiburan, atau pandemi Covid-19 – dalam pesan spam mereka, peluang pelaku menggiring pengguna yang kurang waspada untuk mengklik pesan atau lampiran berbahaya meningkat tajam.

Pada 2021, sistem Kaspersky Anti-Phishing memblokir 11.260.643 tautan phishing di Asia Tenggara. Sebagian besar tautan diblokir dari perangkat pengguna Kaspersky di Vietnam, Indonesia, dan Malaysia.

Email tetap menjadi pilihan utama komunikasi untuk bekerja di Asia Tenggara dan 11 juta percobaan phishing dalam setahun hanyalah sebuah puncak gunung es. Ketika semua data penting dikirim lewat email, penjahat cyber melihatnya sebagai poin masuk yang efektif dan menguntungkan. Contohnya bisa dilihat dari pembobolan Bangladesh Bank sebesar US$ 81 juta pada 2016 yang dilakukan melalui satu serangan phishing terarah.

Perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara perlu benar-benar mempertimbangkan teknologi keamanan cyber yang holistik dan mendalam untuk memperkuat keamanan server email mereka yang sangat penting,” ujar Yeo Siang Tiong, General Manager for Southeast Asia Kaspersky.

Tahun lalu, secara global solusi Kaspersky mendeteksi dan memblokir 253.365.212 tautan phishing. Secara total, 8,20% pengguna Kaspersky di berbagai negara dan wilayah di dunia paling tidak mendapatkan satu serangan phishing.

Bekerja dari rumah dan business e-mail compromise (BEC)

Dalam dua tahun terakhir, tren bekerja dari rumah meningkatkan percobaan phishing detail perusahaan. Salah satu tren yang meningkat adalah business e-mail compromise (BEC) atau serangan terhadap email perusahaan. Serangan BEC adalah sejenis penipuan dimana pelaku berpura-pura menjadi perwakilan dari bisnis atau perusahaan terpercaya. Serangan BEC didefinisikan sebagai kegiatan terarah penjahat cyber yang dilakukan dengan:
Menukar email seorang karyawan perusahaan, atau mengambil alih email seseorang; memperoleh kepercayaan karyawan tersebut; melancarkan aksi yang membahayakan kepentingan perusahaan atau klien perusahaan.

Menurut Verizon, BEC adalah serangan rekayasa sosial paling umum kedua yang terjadi pada 2021. FBI juga melaporkan bahwa dari 2014 hingga 2019 serangan BEC menyebabkan kerugian lebih dari US$2 miliar bagi perusahaan-perusahaan di Amerika.

Para pakar Kaspersky juga terus mengamati serangan BEC. Pada kuartal keempat 2021, produk Kaspersky mencegah lebih dari 8 ribu serangan BEC dengan jumlah serangan terbanyak terjadi pada Oktober yaitu sebanyak 5.037 serangan. Sepanjang 2021, peneliti Kaspersky menganalisa bagaimana penipu membuat dan menyebarkan email palsu. Hasilnya, mereka menemukan bahwa serangan BEC dilakukan dalam dua kategori: skala besar dan sangat tertarget.

Serangan skala besar disebut “BEC-as-a-Service” dimana serangan dilakukan dengan menyederhanakan mekanisme serangan agar bisa menyasar sebanyak mungkin korban. Pelaku mengirim pesan sederhana secara massal dari akun email gratisan dan berharap menjaring sebanyak mungkin korban. Pesan seperti ini biasanya kurang canggih namun cukup efisien.

Bagaimana Perusahaan Menghadapi Serangan BEC

Penjahat cyber menggunakan berbagai trik teknis dan metode rekayasa sosial untuk mendapatkan kepercayaan dan melakukan penipuan. Namun, melakukan sejumlah langkah efektif bisa mengurangi ancaman serangan BEC: set up sender policy framework (SPF), gunakan signature DomainKeys Identified Maiil (DKIM), dan terapkan kebijakan Domain-based Message Authentication, Reporting & Conformance (DMARC) agar terlindungi dari korespondensi internal palsu. Secara teori, langkah-langkah ini juga mengijinkan perusahaan lain untuk mengotentikasi email yang dikirim atas nama perusahaan Anda (dengan catatan perusahan lain juga menerapkan teknologi yang sama). Langkah ini belum tentu manjur (karena belum bisa mencegah ghost spoofing atau domain yang mirip) namun semakin banyak perusahaan yang menggunakan SPF, DKIM, dan DMARC, semakin sempit ruang gerak penjahat cyber. Penggunaan teknologi ini memberi semacam imunitas kolektif terhadap berbagai kegiatan berbahaya yang menggunakan email.

Berikan pelatihan rutin kepada karyawan untuk menghadapi rekayasa sosial. Gabungan workshop dan simulasi membantu karyawan untuk waspada dan mengenali serangan BEC yang berhasil melewati lapis keamanan lain.
Gunakan tools keamanan untuk melindungi channel komunikasi perusahaan misalnya Kaspersky Secure Mail Gateway dengan perangkat anti-phishing, anti-spam, dan teknologi deteksi malware yang mumpuni. Meski BEC adalah salah satu jenis ancaman email yang paling canggih, solusi Kaspersky ini memiliki model heuristik sendiri untuk memproses indikator tidak langsung dan mendeteksi email palsu yang paling meyakinkan sekalipun.

Subscribe ke layanan intelijen ancaman mendalam dengan udpate regular untuk mendapatkan visibilitas mendalam terhadap ancaman cyber yang menarget perusahaan Anda.

Solusi Kaspersky dengan filtering konten yang khusus dibuat di lab sendiri sudah mengenali berbagai jenis serangan BEC, dan para pakar Kaspersky terus mengembangkan teknologi untuk melindungi dari serangan paling baru dan paling canggih.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *