trenddjakarta.com – Dove karya Samuel Bentley dan Glory Satya, bercerita tentang prinsip untuk tidak melarikan diri dari realitas, meskipun ikatan telah meredup dan gak bisa di selamatkan kembali. Lebam hati yang di alami telah berkumpul untuk menjadi pencurahan emosi yang meledak-ledak ketika menyadari bahwa semua harapan yang di miliki telah mati dari seseorang yang di punya pada saat itu. Akhirnya, berusaha untuk menjadi manusia yang lebih baik, meskipun harus meninggalkan orang yang di sayang.
Secara menyeluruh, karya ini adalah sebuah refleksi mengenai pengorbanan yang harus di alami untuk mencapai kedamaian dengan diri sendiri. Kalau kata pepatah “Habis gelap, terbitlah terang”, Dove menonjolkan transisi dari gelap menuju terang. Badai subuh menuju terang dan damai pagi. Sebelumnya, Dove ini sempat rilis di tahun 2022 di bawah nama “Uber Casa Nova”, tapi proyek EP yang bersangkutan dengan karya ini sebelumnya, sudah di hapus karena telah bertransformasi menjadi sebuah masyarakat rahasia “Xenos”, rilis pada tanggal 10 Juli 2024 ini adalah perilisan ulang.
Samuel memulai kariernya sebagai Uber Casa Nova, duo sama temennya untuk explore dan eksperimen software musik dari SMP. Tapi sekarang lebih di kenal sebagai Samuel Bentley. Samuel tidak cuma fokus di musik. Samuel memakai wadah medium berkesenian ini untuk memberitahu kepada yang di luar sana tentang perspektif budaya kontemporer. Berawal di seni rupa, fashion dan desain grafis. Ketertarikannya terhadap hip-hop membawa Samuel hingga saat ini. “Musik punk kayak Sex Pistols, Misfits, sama Dead Kennedys awalnya yang mempengaruhi gue. Tapi belakangan ini, musisi kayak Kanye West, Kendrick Lamar, sama Tyler, The Creator jadi inspirasi terbesar gue”. “Minat gue juga berubah karena hip-hop lebih bisa buat eksperimen di banding dengan punk”. Ungkap Samuel lagi. Dengan Hip hop Samuel dapat share ide kreatif dan pemikirannya ke dunia, sambil memperlihatkan realitas hidupnya yang apa adanya, di Jakarta, Indonesia.
(***)