Terobosan Baru! Kalpanax Hadirkan Teknologi untuk Deteksi Dini Jamur Kulit  

Terobosan Baru! Kalpanax Hadirkan Teknologi untuk Deteksi Dini Jamur Kulit  

trenddjakarta.com, Jakarta, 11 Februari 2025 – PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usaha Kalbe Consumer Health dan brand Kalpanax meluncurkan program SIGAP (Deteksi Gejala, Atasi dengan Kalpanax). Peluncuran ini guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang infeksi jamur kulit, cara pencegahan serta penanganannya. Kalpanax juga menghadirkan teknologi baru untuk deteksi dini jamur kulit pertama di Indonesia. Pada program ini, Kalpanax bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia yang di dukung oleh Kementerian Kesehatan RI. Dan berkolaborasi dengan Atlet Sepak Bola anggota aktif Tim Nasional Indonesia, Egy Maulana Vikri.

“Program ini adalah bentuk komitmen Kalbe untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, sesuai dengan inisiatif keberlanjutan Kalbe Bersama Sehatkan Bangsa. Terutama mereka yang aktif beraktivitas di luar ruang, agar terbebas dari penyakit jamur kulit, karena Kalpanax teruji efektif 99,9 persen dalam membasmi jamur kulit hingga ke akar”.  Ujar Head of Digestive and Skin Category Kalbe Consumer Health, Revi Octaria.

Revi menekankan bahwa infeksi jamur kulit harus di obati dengan rutin dan sesuai dosis anjuran, agar jamur dapat di basmi hingga ke akar. Jika tidak di tangani dengan benar, infeksi dapat kambuh kembali. Oleh sebab itu, sebagai brand yang telah di percaya lebih dari 50 tahun dalam mengatasi infeksi jamur kulit, Kalpanax berkomitmen untuk terus memberikan edukasi dan solusi terbaik bagi masyarakat.

Pada program SIGAP, juga di hadirkan inovasi baru dengan pemanfaatan AI (Artificial Intelligence), yaitu Kalpanax Skin Health Check. Teknologi ini bertujuan untuk mempermudah deteksi dini penyakit kulit yang di curigai di sebabkan oleh jamur. Sehingga pengobatan dapat di lakukan tepat waktu. Teknologi ini menjadi langkah awal dalam pencegahan dan pengobatan infeksi jamur kulit.

Kalpanax menyediakan layanan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan kulit gratis serta aktivitas edukatif. Hal ini untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan kulit. Berbagai aktivitas tersebut di lakukan dengan Mobil SIGAP yang akan berkeliling ke 20 kota utama di Indonesia sejak bulan Februari hingga Mei 2025. Ini merupakan langkah nyata dalam menjangkau masyarakat luas. Pemilihan 20 kota di dasarkan pada tingkat aktivitas luar ruang masyarakat serta tingginya insiden infeksi jamur kulit di wilayah tersebut. Program ini juga akan menjangkau lebih dari 100 titik dengan fokus pada komunitas olahraga dan area publik yang ramai.

Infeksi jamur kulit sering kali di anggap sepele, padahal dapat menular dan memengaruhi siapa saja. Bahkan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2023, penderita jamur kulit di Indonesia mencapai 40 juta orang. Beberapa penyebabnya ialah kondisi suhu di Indonesia dan aktivitas yang di lakukan masyarakat di luar ruangan.

“Bagi mereka yang sering beraktivitas di luar ruangan, ada beberapa faktor yang perlu di waspadai terkait infeksi jamur kulit. Kelembaban dan panas yang tinggi di negara tropis seperti Indonesia dapat mempercepat pertumbuhan jamur. Selain itu, keringat berlebihan akibat olahraga atau pekerjaan di luar ruangan dan kurang menjaga kebersihan kulit menciptakan lingkungan yang ideal bagi jamur untuk berkembang. Kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi. Seperti berbagi handuk, sepatu, atau pakaian, juga meningkatkan risiko infeksi. Serta, kondisi di beberapa daerah yang mengalami banjir di musim penghujan seperti sekarang ini juga dapat meningkatkan risiko seseorang terserang infeksi jamur kulit”.   Jelas Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr. Ulul Albab, Sp.OG.

Sejumlah hal dapat memicu penyebaran penyakit infeksi jamur kulit. Sayangnya, masih banyak yang mengabaikan pengobatan atau memilih solusi yang kurang efektif. Di sisi lain, Egy Maulana Vikri mengungkapkan pengalamannya tentang paparan infeksi ini.

“Sebagai atlet, saya pernah mengalami infeksi jamur, karena rutinitas latihan yang padat, sehingga kulit sering lembab. Hal ini sangat mengganggu kenyamanan saya saat bertanding. Saya baru menyadari betapa pentingnya penanganan yang tepat mengatasi penyakit kulit. Setelah menemukan solusi yang sesuai dan rutin menggunakannya, masalah jamur saya akhirnya tuntas,” kata Egy.
Sementara itu, dengan pendekatan edukatif dan interaktif, Kalpanax berharap dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan kulit. “Jika terinfeksi gatal jamur segera oleskan Kalpanax Krim atau Salep yang terbukti efektif 99,9 persen dalam membasmi jamur kulit hingga ke akar. Produk Kalpanax juga aman di gunakan oleh orang tua maupun anak-anak, karena infeksi jamur kulit bisa terjadi pada semua usia. Jadilah bagian dari agenda kesehatan SIGAP! Ikuti informasi terbaru dan jadwal roadshow melalui akun Instagram resmi @kalpanax_id,” tambah Brand Manager Kalpanax, Renata Kantadjaja.

Kalpanax hadir dalam dua varian, yaitu Krim dan Salep, yang dapat di sesuaikan dengan area infeksi.  Untuk Krim cocok untuk kulit tipis, sensitif dan berambut seperti wajah dan lengan. Sedangkan  Salep lebih tahan air dan cocok untuk area seperti sela-sela jari tangan dan kaki. Kalpanax memiliki sensasi dingin saat di gunakan, aroma segar dan harga terjangkau.

(***)