trenddjakarta.com – Begadang mungkin sudah jadi kebiasaan bagi sebagian orang, terutama pelajar dan pekerja. Namun, jika di lakukan terus-menerus, begadang bisa berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental. Kurang tidur bukan hanya membuat tubuh lelah, tetapi juga mengganggu berbagai fungsi penting dalam tubuh.
Berapa Lama Waktu Tidur yang Ideal?
Waktu istirahat yang di rekomendasikan bervariasi tergantung usia. Orang dewasa umumnya membutuhkan 7–9 jam tidur per malam untuk menjaga kesehatan secara optimal.
Dampak Buruk Begadang bagi Kesehatan:
1. Daya Tahan Tubuh Melemah
Kurang beristirahat menurunkan produksi zat imun yang melindungi tubuh dari infeksi.
2. Kesehatan Mental Terganggu
Begadang meningkatkan risiko stres, kecemasan dan depresi karena mengganggu keseimbangan emosi.
3. Tekanan Darah Naik
Tidur yang tidak cukup bisa memicu hipertensi dan membahayakan jantung.
4. Masalah Pernapasan
Kurang tidur membuat tubuh rentan terkena infeksi saluran napas dan memperburuk gejala penyakit paru.
5. Risiko Diabetes Meningkat
Tidur yang buruk memengaruhi kadar gula darah dan meningkatkan risiko di abetes tipe 2.
6. Gangguan Pencernaan
Begadang mengacaukan hormon lapar, menyebabkan nafsu makan meningkat dan gangguan pencernaan.
7. Malas Berolahraga
Kurangnya energi dan motivasi akibat begadang membuat seseorang enggan berolahraga.
8. Mengantuk di Pagi Hari
Rasa kantuk berlebihan di pagi hari mengurangi konsentrasi dan produktivitas.
9. Gangguan Jantung dan Pembuluh Darah
Kurang beristirahat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gangguan tekanan darah.
10. Kenaikan Berat Badan
Begadang sering memicu kebiasaan ngemil malam yang berisiko menyebabkan obesitas.
11. Ketidakseimbangan Hormon
Begadang memengaruhi produksi hormon penting yang mengatur pertumbuhan dan metabolisme.
12. Risiko Umur Lebih Pendek
Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur berkepanjangan bisa meningkatkan risiko kematian dini.
Beristirahat cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Jika Anda mengalami kesulitan tidur secara terus-menerus, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
(Td/Ati)