
trenddjakarta.com, Jakarta, 4 Oktober 2025 – Hari kedua penyelenggaraan Synchronize Fest 2025 resmi berlangsung di Sabtu (04/10/25). Hari kedua adalah hari di mana lonjakan penonton terjadi di area festival. Antrean penonton yang mengular sejak pukul 13.00 WIB. Ini semua menjadi bukti bahwa mereka tidak sabar untuk merayakan momen menyenangkan dengan band serta musisi favoritnya di hari kedua Synchronize Fest 2025.
Tanda di mulainya hari kedua Synchronize Fest 2025 adalah ketika Idgitaf beraksi dengan “ngamen” berkeliling area festival bersama teman-temannya yang berpayung kuning siap bergembira bersama kerumunan. Di kesempatan ini, sang solois muda juga sempat membawakan lagu terbarunya yang belum rilis berjudul “Sedia Aku Sebelum Hujan”.
Tidak lama setelahnya, berbarengan JKT48, Bilal Indrajaya, dan Biru Baru membuka Dynamic Stage, Forest Stage dan Gigs Stage. Di susul oleh .Feast dan 510 yang membuka Di strict Stage dan XYZ Stage. Lima nama tersebut punya sebuah persamaan. Yakni sama-sama di padati oleh kerumunan penonton di depan panggungnya. Bahkan, aksi Biru Baru di Gigs Stage di warnai dengan pemandangan penonton yang tidak bisa masuk ke dalam area panggung karena sudah penuh, namun tetap setia turut bernyanyi di luar.
Menjelang sore hari, pertunjukan spesial tersaji di Forest Stage. Andien hadir dengan membawakan lagu-lagu dari album keduanya, Kinanti yang rilis di tahun 2002 lalu. Di temani oleh Nikita Dompas di gitar dan Rafi Muhammad di drum. Raut wajah sumringah dari sang solois punya energi yang sama dengan para penontonnya.
“Boleh minta waktu sebentar buat merinding gak sih [tertawa],” tutur Andien di tengah penampilannya.
Bergeser kembali Di strict Stage, kolaborasi antara Nasida Ria & Mother Bank juga di padati penonton. Warna musik qasidah modern yang di usung oleh Nasida Ria berpadu dengan harmonis bersama musik eksperimental khas Mother Bank. Beberapa lagu seperti “Bubaran Sunrise”, “Bom Nuklir”, hingga “Perdamaian” tak luput di bawakan oleh keduanya. Nasida Ria & Mother Bank tampil dengan warna kostum pink dan hijau. Sebuah simbol solidaritas terhadap gerakan warga jaga warga yang terjadi beberapa waktu lalu.
“(Pertunjukan) ini spesial banget teman-teman, karena ini adalah sekumpulan ras terkuat di bumi dalam satu panggung,” seloroh Nasida Ria di panggung.
Sebelum matahari tenggelam, beberapa nama turut beraksi di masing-masing panggungnya. Jamrud menjajal Dynamic Stage, hingga syahdunya musik ArumtaLa di XYZ Stage.
Jeda Maghrib adalah momen di mana para penonton berkeliling untuk beristirahat sembari mengisi perut. Area food court yang berada di sebelah Di strict Stage penuh dengan penonton. Juga dengan area pameran dari ruangrupa di Hall D2 Gambir Expo yang turut menarik perhatian penonton untuk melihat ragam instalasi yang di pamerkan.
Area bundaran di Synchronize Fest 2025 juga tidak luput dari hiburan. Di hari keduanya, hadir aksi tari tradisional Kreasi Risak asal Trenggalek, Jawa Timur.
Keterlibatan beberapa kolektif juga memegang peranan penting dalam kemeriahan Synchronize Fest 2025. Tahun ini, festival menggandeng kolektif Salon RnB dengan program listening session dan DJ set serta bar Ratatat untuk menghadirkan ragam aktivasinya.
Pertunjukan spesial Musik dari Rangga dan Cinta di Dynamic Stage tepat setelah jeda Maghrib menjadi salah satu sajian utama dari rangkaian Synchronize Fest 2025. Di tampilkan dalam format konser teatrikal, pertunjukan ini menghadirkan para pemeran film Rangga & Cinta (2025). Serta beberapa kolaborator seperti Hindia, Rara Sudirman, Sal Priadi, Bilal Indrajaya, dan Andien. Nostalgia menjadi tema utama di pertunjukan ini, bagaimana lagu-lagu soundtrack legendaris dari film Ada Apa Dengan Cinta? (2002) seperti “Bimbang” dan “Denting” di nyanyikan dalam format termegahnya. Namun di sajikan dengan unsur kebaruan berkat peran nama-nama muda dari film terbarunya. Kejutan tersaji di penghujung pertunjukan saat layar di panggung menampilkan sosok Nicholas Saputra yang berada di tengah kerumunan.
Di sudut lainnya, pertunjukan spesial Guruh Gipsy berlangsung paripurna. Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, Guruh Gipsy tampil secara langsung membawakan lagu-lagu di dalam album yang rilis pada tahun 1977 silam. Trio personel asli Guruh Gipsy yakni Guruh Sukarno Putra, Keenan Nasution dan Abadi Soesman tampil di temani oleh musisi lintas generasi Indonesia. Perpaduan lintas di siplin berupa seni tari dan seni musik bersama harmonisasi budaya Nusantara hadir selama 60 menit penuh pertunjukan. Salah satu highlight terbaik dari Synchronize Fest 2025.
Semakin malam, penonton semakin memadati setiap sudut panggung Synchronize Fest 2025.
Beberapa kolaborasi kembali terjadi, mulai dari Avhath bersama Kuntari di XYZ Stage yang juga melibatkan produser Lafa Pratomo, juga dengan keterlibatan Delpi Suhariyanto (Dongker), Mika & Miko Tobing (The Rang-Rangs) hingga Prabu Pramayougha (Saturday Night Karaoke) di set Pee Wee Gaskins & Friends setelahnya.
Sementara format semi reuni di bawa oleh Polka Wars yang berkolaborasi dengan personel terdahulu mereka, Billy Saleh yang juga di kenal dengan proyek musik Alahad.
Spesial di hari kedua Synchronize Fest 2025, seluruh penampil di Gigs Stage merupakan nama-nama yang perdana menjajal panggung Synchronize Fest. Mereka adalah Biru Baru, Drizzly, Beltigs, Poris, Sukses Lancar Rejeki, Alkateri, dan Satu Per Empat.
Di jam yang berdekatan, dua pertunjukan spesial berlangsung. Diskoria Orchestra tampil di Di strict Stage, sementara OTW Onar Fest membakar XYZ Stage. Aksi penuh kolaborator jadi sajian utama dari keduanya. Secara spesial, Diskoria Orchestra menampilkan lagu-lagu mereka yang di nyanyikan oleh kolaborator. Seperti Andien, Afifah Yusuf, BCL, Dira Sugandi, Neida, serta di iringi oleh Alvin Witarsa & Alchestra dan Bandung Jazz Orchestra. OTW Onar Fest sendiri melibatkan para teman dari kancah rap dan hip hop seperti Ardy Minaj, Fury+, Isseysan, Pierre Lynx, Quest*, Riski Inrahim, Southbe, Tsabat, dan Vander.
Panggung Getar pun tidak kalah seru. Deretan penampil yang di kurasi oleh Kobra Musik unjuk gigi dengan karakternya masing-masing. Di hari kedua festival, nama-nama yang tampil adalah Aura Sumringah, OM Kacau Balau, OMPLR, OM PMS (Semua Akan Orkes Pada Waktunya), Asep Balon dan Baxlaxboy X OM Lawan.
Keseruan yang sama juga dapat di temukan di area Oleng Upuk, pusat transit para penonton yang ingin berjoget bersama penonton lainnya. Panggung yang di kurasi oleh Lamunai Records ini merupakan salah satu bentuk kolaborasi yang di lakukan oleh Synchronize Fest. Yang juga menjadi daya tarik di beberapa tahun terakhir berkat kencangnya sound system yang di hentak oleh selektor musik penampil.
Tahun ini, Jakarta Movin bersama RAPOT mempersembahkan pertunjukan spesial bertajuk Putar Kembali: OST. Film Indonesia, membawa nostalgia dari soundtrack-soundtrack legendaris Dynamic Stage. Film-film Indonesia monumental di masanya. Beberapa lagu yang di tampilkan antara lain “Galih dan Ratna”, “Melompat Lebih Tinggi”, hingga yang paling teranyar, “Terbuang Dalam Waktu”. Aksi teatrikal Rapot bersama Jakarta Movin. Dan tampil beberapa kolaborator seperti Idgitaf, Rahmania Astrini, Jebung, Dere. Serta dua penyanyi asli dari soundtrack film animasi Jumbo. Yaitu Quinn Salman dan Prince Poetiray. Hingga penampil kejutan Sheila Dara yang merupakan pemeran asli film Sore menyanyikan lagu “Terbuang Dalam Waktu” milik Barasuara
Bukan Teenage Death Star (TDS) namanya kalau tidak meluluhlantakkan panggung. Secara spesial, TDS mengajak teman-teman kolaborator dari album kedua mereka, Thunder Boarding School. Untuk turut serta di pertunjukan tersebut. Mereka yang di ajak oleh TDS adalah Dila (Lips!!), Hendra RNRM, Indra7, Luthfi (Tabraklari), Namoy Budaya, Pamungkas dan Sukatani. Sudah pasti para penampil hilang di telan kerumunan massa mengarungi panggung 360 derajat, XYZ Stage
Malam semakin larut, beriringan pula aksi-aksi terakhir di hari kedua Synchronize Fest 20205. The Changcuters menutup Dynamic Stage, Orkes Shaggydog menutup Di strict Stage, The Paps menutup Forest Stage, Feel Koplo di XYZ Stage. Satu Per Empat di Gigs Stage, serta Cul De Sac Collective di Oleng upuk. Dan Baxlaxboy X OM Lawan di Panggung Getar.
Wujud keceriaan dan kebahagiaan di hari kedua Synchronize Fest 2025 melebihi apa yang terjadi di hari pertama. Bisa di pastikan bahwa hari terakhir festival akan jauh lebih menyenangkan dan meninggalkan memori-memori indah bagi para penonton yang hadir. Dan juga bagi para musisi dan band yang turut serta di penyelenggaraannya.
Tiket masih bisa di beli melalui situs resmi Synchronize Fest 2025, tersedia dalam kategori Daily Pass seharga 475rb. Sampai bertemu di hari terakhir Synchronize Fest 2025!
(***)



